Mohon tunggu...
Mahz_Aad
Mahz_Aad Mohon Tunggu... Teknisi - Mahasiswa

Bola Voli Periang soal teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Mitigasi Bencana di Desa Sempol, Prodi Teknik Pertambangan Universitas Jember Paparkan Peta Potensi Banjir

12 November 2024   07:00 Diperbarui: 12 November 2024   07:07 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa dan Dosen dari Prodi Teknik Pertambangan yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sempol dan BPBD Kabupatren Bondowoso menggelar sosialiasi mitigasi bencana di balai Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso pada Selasa (15/10/2024). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga menghadapi banjir, dengan dihadiri oleh kepala desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, warga desa sempol, dan BPBD Kabupaten Bondowoso.

Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa dan dosen dari Prodi Teknik Pertambangan Universitas Jember memaparkan peta potensi rawan bencana banjir di wilayah Desa Sempol. Pemaparan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada warga tentang area yang rentan terkena banjir dan cara menghadapi situasi darurat tersebut.

"kami berharap dengan adanya peta potensi bencana banjir ini, masyarakat bisa lebih waspada dan paham menganai langkah -- langkah yang tepat saat bencana banjir terjadi" ujar Ir. Siti Aminah, S.Si., M.T. dalam sambutannya sebagai ketua pelaksana dalam kegiatan sosialisasi ini.

Desa Sempol dalam kurun waktu empat tahun terakhir telah mengalamai beberapa kali bencana banjir, yang mengakibatkan kerugian material bagi warga setempat. Kondisi geografis desa yang di kelilingi oleh kawasan pegunungan ijen menyebabkan rentan terhadap banjir ketika musim hujan tiba. Menyikapi hal ini, Prodi Teknik Pertambangan Universitas Jember memamaparkan bahwa langkah mitigasi bencana harus segera diambil dengan melibatkan pemerintah maupun masyarakat.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Selain presentasi mengenai peta potensi banjir, kegiatan ini juga diisi oleh sesi tanya jawab interaktif antara warga dengan narasumber. Beberapa warga menyampaikan bahwa mereka terkendala oleh ketersediaan alat untuk menghadapi banjir. Warga berharap ada bantuan dan solusi terkait masalah ini.

BPBD menyampaikan dalam pemaparannya menyatakan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan akademisi untuk menghadapi bencana alam. Tanpa adanya kerja sama yang baik antara ketiga pihak tersebut, upaya mitigasi bencana tidak akan berjalan maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun