Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, mental, politik dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menjadi Pribadi Melek di Tengah Arus Teknologi

19 Januari 2025   17:45 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang bahagia menggunakan produk teknologi. (Sumber: Pixabay.com)

Zaman terus berkembang, terknologi terus maju dan pengetahuan makin berlari cepat mengubah tatanan kehidupan kita. Perubahan yang tak kenal lagi tempat dan waktu, seumpama pemburu mengejar buruannya. Di mana saja tersembunyi, ia dikejar sampai masa di mana: menyerah atau memilih arah.

Tatanan itu misalnya lewat alat yang setia menemani hari-hari kita, smartphone. Kalau ada yang masih sinis bilang, kenapa sih dikit-dikit ha-pe, dikit ha-pe. Di mana-mana pegang hape, main hape dan terus hape. Ya begitulah pengaruh peradaban, kita tak mungkin bisa membendungnya. Ia mengalir seumpama aliran air Ciliwung. Airnya bisa tetap jernih atau kotor, tergantung manusianya.

Apa yang bisa kita lakukan? Mengontrolnya dengan baik. Kita mengatur arus peradaban itu bukan kita yang "terbawa hanyut" tapi kita yang ceria dengan arus tersebut karena punya seni mengeleloanya. Singkatnya, kemajuan untuk memudahkan kita, bukan memberi kesulitan.

Sebagaimana contoh, semenjak bapak wafat Emak sering banget asam lambungnya kambuh. Kalau lagi kambuh dan tak tertahan biasanya Emak meminta diantarkan ke dokter atau klinik di kota. Masalahnya, ini cukup parah.

Iya sih biasanya naik motor, kalau keadaannya tak memungkinkan, gimana. Sudah meminta bantuan ke tetangga yang punya mobil, ada yang responnya biasa atau kebetulan mobilnya sedang terpakai. Di posisi galau begitu, adik saya menyaranakan untuk order mobil di grab, maxim atau lainya.

Caranya seperti yang jamak kita ketahui, tinggal men-download aplikasinya. Tunggu beberapa saat di-instal di ha-pe. Setelah selesai, tinggal order saja. Anda ingin dijemput di mana dan arah tujuannya ke mana. Dalam waktu tak lama, kendaraan datang menjemput sebagaimana yang Anda pesan.

Cukup mudah, bukan? Begitulah yang saya rasakan. Tentu saja bagi kita yang tinggal di perkotaan atau pusat kita hal begini amat receh, tapi tidak untuk sebagian kami yang tinggal di kampung dengan akses ala kadar.

Entah bagaimana di pelosok negeri yang kualitas internet masih buram, jalan yang aksesnya bikin badan seperti naik komedi putar maka kebahagian mereka ketika perangkat teknologi merasuk serta memudahkan keperluan harinya. Ya, tentu saja di kampung saya gak sesuram itu.

Ini hanya satu kasus, bagaimana kasus-kasus lainnya. Ketika terkologi masuk, kita punya pilihan. Betapa teknologi seperti dua mata pisau tergantung bagaimana kita mengelola. Sikap kita menentukan bagaimana seharusnya kita "tidak kehilangan karakter" dan tetap punya "value mental" secepat apa pun masa berputar.

Oleh karenanya, cerdaslah mengelola smartphone yang kamu miliki. Apa saja bisa gunakan. Tapi ingat, tetap punya harga dan control dirimu. Jangan karena semua bisa di akses lantas hilang karakter juga sikap positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun