Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, metal dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang. Sehari-hari berdagang dan menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Obrolan di IBP Pandeglang Kemarin

16 Desember 2024   05:37 Diperbarui: 16 Desember 2024   09:32 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumentasi grup IBP 

Dari sini obrolan kami mulai melebar yang tadinya pada apa yang kami baca, merambah ke sejarah pemberontakan PKI-- siapa dalangnya dan sejarahnya bagaimana dari berbagai sisi, sepak terjang Bung karno di kancah politik nasional. Dengan itu justru kami makin antusias. Cukup seru membahas poligami, Teh Gegep sampaai mesem di buatnya, karena hanya ia wanita di antara kami. 

Dan seru juga ketika membiacarkan soal politik juga sejarah bangsa. Banyak paradoks terjadi. Kami sempat membicarakan fenomena soal sosial yang lagi viral, tentang laki-laki dari disabilitas yang melecehkan bahkan memperkaos beberapa wanita itu. Kami Berpikir, kok bisa ya. Saya sampai berpikir, bagus juga PD-nya itu loh. Hah, bumi manusia ya!

Di akhir pertemuan kami intens membicarakan kesepekatan kami, bagaimana mengembangkan minat masyarakat Pandeglang terhadap literasi. Gerakan kami kecil tapi mimpi kami lebih besar. Kami percaya, semakin kita berusaha pasti menemukan jalannya.

Kami ingin mengadakan sejenis talk show terbuka untuk umum. Di sana kami mengundang penulis Pandeglang untuk membdah karyanya. Karya itu ajang berbagi cerita soal dunia kepenulisan. Kami pun ingin bermitra atau kerja sama dengan lembaga pemerintah juga komunitas lain yang punya keresahan yang sama tentang kualitas pendidikan juga literasi di daerah kami.

Dengan bergerak bersama kami harapkan bisa memberikan secercah harapan dan cahaya, Pandeglang punya asa yang sama untuk negeri. Semakin cerdas warganya maka semakin besar peluang untuk keluar dari zona kota termiskin di Banten. Ngeri-ngeri sedap ujungnya. Hahaha. 

Untuk yang belum hadir ditunggu di pertemuan selanjutnya, dan yang biasa hadir stay lagi yuk, semogaa usaha sederhana kita punya perekat untuk mendamaikan bangsa  terhadap gerakan literasi agar lebih baik lagi. Tak sekedar basa basi. Wallahu alam. (***)

Pandeglang, 16 Desember 2024   06.13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun