Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, metal dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang. Sehari-hari berdagang dan menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Tarif dalam Dunia Dakwah

27 September 2024   00:39 Diperbarui: 27 September 2024   01:07 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau nabi itu disebut oleh ibunda Aisyah Al-Quran terbuka, sehingga kita melihat akhlaknya. Sepantasnya, pelanjut perjuangannya pun bisa jadi "kitab terbuka" yang bisa di lihat dan diteladani umat. Aneh, dunia dakwah kok jadi ajang memupuk materi. Ke mana-mana menonjolkan kemewahan diri. Ucapannya merasa paling suci. Giliran dikritisi, emosi membenarkan diri!

Kesimpulannya menerima upah karena mengajarkan ilmu agama itu mubah. Membaca kalam ilahi dengan indah lantas dibayar sepantasnya, itu boleh. Alangkah miris, ketika harus jadi ajang memupuk harta dengan pembenaran-pembenaran syar'i. Ingatlah, banyak ummat yang cerdas maka sebarkan kecerdasan itu agar makin banyak yang cerdas. "Ulama fi amplopihim," begitu kata Habib Rizieq. (***)

Pandeglang, 27 September 2024   00.25

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun