Merokoklah sesuai batas kemampuan. Saya yakin tiap perokok tahu hukum dan resiko merokok itu seperti apa, tak usah kita ceramahi seperti bahaya merokok apa dan gimana, saya tidak akan usil masuk ke sini.
Tulisan ini hanya mengajak untuk realistis. Bagi perokok yang penghasilannya pas-pasan, berpikirlah! Bisa menempatkan mana yang urgen dan mana yang bisa ditunda. Kalau misal harus memlih makan atau merokok saya yakin orang yang normal tak akan sulit membedakannya.
Jangan sampai merokok benar-benar menjadi racun di rumah. Merusak gizi keluarga dan membunuh masa depan-depan anaknya. Tentu saja, ini khusus bagi yang dompetnya tipis tak berurat. Kalau yang cerah isi ATM -nya mah, monggo gih. Saya mah apa tuh melarangnya! Haha. Wallahu'alam. (***)
Pandeglang, 10 Juni 2024 Â 21.03
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H