Mohon tunggu...
Mah Yudi
Mah Yudi Mohon Tunggu... Kepala Administrasi Cabang DIY-Jateng PT.Gian Mandiri -

Saya senang menemukan teman-teman yang baru dan bermanfaat,saya senang kejujuran dan kedisiplinan. Ikhlas dan sabar adalah hal yang sekarang sedang saya latih untuk bisa menjadi sebuah kepribadian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

What Amazing Story...

15 April 2014   17:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:39 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari itu saya ada agenda ke Luar kota....semua sudah berusaha saya persiapkan dengan rapi...ticket pp sudah dibeli, file-file untuk laporan sudah dipersiapkan, izin kantor sudah di acc, koordinasi dgn saudara-saudara yg lain juga sudah oke...pokoknya tinggal " pancal mbul...." ( hehehe....itu bahasa becandaan saudara-saudaraku ). Sehari sebelum hari keberangkatan seluruh laporan sudah selesai...Alhamdulillah besuk tinggal berangkat ,pikiranku berbicara saat itu.Manusia memang hanya bisa berencana tetapi keputusan finalnya tetap ada di tangan ALLAH Swt, ternyata ALLAH mempunyai rencana lain.....Bigboss kita ini menghadirkan agenda baru yg tak terduga, ada order buku yg harus nyampe ke pelanggan sebelum hari sabtu, karena hari itu mau dipake untuk Pameran, artinya hari jumatnya berbarengan dengan jadwal keberangkatanku ke luarkota harus sudah nyampek ke Customer...Saya Alokasikan waktu 3 jam untuk bisa menyelesaikan urusan yg mendadak dihadirkan ALLAH ini. Habis Sholat jumat ato sekitar jam 13.00 seluruh perlengkapan administrasi pengiriman sudah siap.Saya berangkat dari kantor menuju ke customer dgn perjalanan kecepatan motor rata-rata. Alhamdulillah suasana cerah mendukung perjalananku, Selama perjalanan saya terus berdoa supaya ALLAH memberikan kelancaran dan memudahkan segala urusan saya sambil sekali-kali menghafal surat Ar Rahman sebagai modal untuk menikah nanti hehehehehe...... Dihampir setengah perjalanan susana langit mulai nampak muram, bahkan dengan begitu cepat mendung hitam mulai menutupi seluruh wajah biru langit diatasku.Saya masih terus berharap, ALLAH tidak segera menurunkan hujan sampe saya di tempat tujuan. Tetapi ALLAH Maha Mengetahui mana yg terbaik yg harus terjadi dan memberikan banyak manfaat bagi hamba-NYA. Sampe dikawasan Klaten hujan turun dengan lebatnya, bahkan terus bertambah lebat, sementara bawaanku yang berada dlm tas rangsel lusuh tidak ada cover plastiknya,dan mantolpun sudah ditembus oleh lebatnya hujan saat itu,serta jalanpun sudah mulai tidak kelihatan. Akhirnya, saya memutuskan untuk berteduh,sambil berbicara dalam hati.." Ya ALLAH, berikankan hambamu ini ke-IKHLAS-an dalam menerima Kehendak-MU ini Ya ALLAH....".Cukup lama juga saya menunggu redanya hujan. Ketika hujan mulai agak mereda, saya melanjutkan perjalanan untuk mencapai target Alokasi waktu yg telah ditentukan karena di alokasi waktu berikutnya sudah menunggu agenda utama pergi ke luarkota....Ditengah perjalanan hujan mulai makin mereda dan terus mereda, bahkan sampe di kawasan Solo hujan cuman rintik-rintik saja dan bahkan ada yg belum hujan sama sekali.Alhamdulillah ternyata sampe disini ndak hujan..(Aku berbicara sendiri diatas motorku ). Dengan Semangat Valentino Rosi, saya mempercepat laju motor Jupiter Z ku menuju rumah saudaraku yg katanya kemarin mau mengantar aku ke lokasi pengiriman. Ternyata kehendak ALLAH kembali berbeda dengan harapanku...Saudaraku ini ndak jadi bisa nganter aku....weleh...weleh...weleh....kenapa ndak sms dulu kalo ndak bisa nganter aku Bro...? Dia jawab " Sorry aku lupa ". Alhamdulillah wa Inalillah...., saya tidak boleh kecewa ( saya berusaha meyakinkan hati ini supaya tidak kecewa dan berusaha untuk meng-Ikhlas-kan diri dengan skenario nya ALLAH ini )..Perjalanan terus dilanjutkan....sampe di Pasar Nusukan kembali hujan mengguyur lumayan deras juga nich...Aq berhenti sejenak sambil melihat ancer-ancer di smsku..wah...jalannya yg mana ya...? yg ini apa yg itu...? aq coba sms temenku yg di Rima Sport dijalan Adisumarmo sambil aku mencoba lurus melanjutkan perjalanan....sampe diperlimaan jembatan yg di jadikan ancer-ancer, aku berhenti...Wah....temenku belum balas juga nich. coba aku tanya mbak-mbak yg jualan bensin itu....Maaf mbak, mau nanya, mbak tau alamat ini...? ( sambil kuperlihatkan selembar kertas bertuliskan alamat si customer ). Saya juga kurang tau ee mas... jawab si embak...Kalo jembatan Komplang yg itu ya mbak...? aku bertanya lagi."Iya mas..." jawab si embak..Berarti kalo belokan sebelum jembatan Komplang yg itu ya mbak...? ( sambil aku menunjuk belokan jalan besar yg diatasnya ada jembatannya juga ). " Iya mas...mas lurus saja nanti coba tanya orang di daerah situ ya..." jawab si embak. Aku belokkan motorku dan melaju ke arah yg ditunjukkan si embak dengan harapan segera menemukan lokasi...(Amanah yg satu selesai, segera menuju Amanah berikutnya, kalimat ini menari-nari di pikiranku ). Selang beberapa lama, aku kembali bertanya kepada seorang bapak, Bapak tersebut mengarahkan saya supaya kembali kearah jembatan itu lagi, terus lurus melompati jembatan terus belok kekiri. Hujan mengguyur mulai deras, aku mencoba mengikuti arah yg ditunjukkan Bapak tadi, setelah aku ikuti lho....koq kembali ke arah Terminal Tirtonadi ya...?
Aku kembali membelokkan motor Jupiter Z ku untuk melaju ke arah persimpangan kereta, kemudian Aku bertanya kepada pedagang mie ayam,Kubuka helm putih pembalap merk Yamaha yg sudah usang dan kudekati pemuda pedagang mie ayam tersebut. Sebelum Aku bertanya, ternyata dia duluan yg bertanya kepadaku.." Mau dimakan sini ato dibawa pulang Mas...? " Sambil sedikit bingung saya jawab : " maaf mas maksudnya apa ya...?. .....Mie Ayamnya mas...jawab si pedagang mie tersebut. ( Sebenarnya pengin juga makan mie saat itu,hujan-hujan, laper belum sempat makan siang lagi, tapi rumah customer yg dituju saja belum ketemu..) "..... Maaf mas saya cuman mau numpang nanya, alamat yg ini tau ndak ya...? Sambil tersenyum-senyum pedagang mie tadi menunjukkan arah kepadaku.." Lurus aja mas...sebelum jembatan ada perempatan belok ke kanan...trus lurus sampe ketemu menara, ntar tanya lagi disekitar situ...". Perempatan keberapa ya pak..? tanyaku. ....Wah...saya ndak begitu hapal e mas....Jawab sipedagang mie. Setelah mengucapkan terimakasih, saya mencoba mengikuti arah yg ditunjukkan pemuda pedagang mie tadi. Ketika sampe diperempatan pertama Aku membelokkan kepalaku kearah kanan, disitu kulihat ada Gapura bertuliskan Banyuagung, agak nun jauh dari penglihatanku sepertinya ada menara yg dimaksud pemuda tadi. Dengan pengharapan yg besar agar segera ketemu lokasi si customer karena alokasi waktu utk Amanah inipun mulai mepet, aku melaju ke arah menara dgn slowly but sure. Kubuka kaca helmku, kutatap dengan tajam kanan kiriku walopun terhalangi guyuran hujan, tidak ada tulisan jln dan alamat yg di catatanku, sampe akhirnya mentok jalan yg ada portalnya dan dijaga seorang satpam. Laju motorku berhenti tepat ketika satpam mengayunkan portalnya ke atas. Kulihat ada Pos yg bertuliskan tamu harap lapor. Aku turun dari motorku dan bertanya kepada pak satpam tadi sambil menujukkan kertas petunjuk alamat customer. "...oooo...ini sudah dekat mas, kalo lewat sini sebenarnya sudah dekat cuman banyak belokannya,yang lebih mudah mas balek saja trus belok kanan, ntar ada perempatan sebelum jembatan masuk saja kekanan lurus ndak usah belok2 sampe didekat menara,ntar tanya aja disitu mas...Setelah berterimakasih kepada pak satpam, saya melaju kearah yg ditunjukkan dengan pikiran yg mulai sedikit kacau karena harusnya saya sudah pulang untuk persiapan agenda yg kedua, tapi apa boleh buat manusia hanya bisa berusaha ALLAH yang menentukan hasilnya.Aku terus berusaha menghibur hatiku untuk SABAR dan TENANG dgn Skenario ALLAH yg sedang dilakonkan untuk ku, tapi disisi lain potensi fujurku terus dikibas-kibas i bisikan-bisikan jahat untuk putus asa dan kembali pulang ke rumah menjalankan aksi yg ke-2, tapi akalku terus mngajakku untuk mencari lokasi sampe ketemu karena buku itu besuk mau dipake artinya ini adalah hal yg sangat urgent bagiku utk tersampaikan hari itu juga. Sesampai arah yg ditunjukkan pak satpam tadi aq kembali bertanya kepada seorang pekerja bangunan yg sedang membangun rumah dipinggir jalan,sayang...ketika saya tanya ternyata dia tidak tau apa-apa karena dia bukan orang situ alias perantau..Aku berusaha menegakkan kepalaku dan melajukan motorku lurus menyusuri gang itu, ketika ada belokan yg melintasi kereta, aku ikut melintas sampe di jalan besar pikiranku berbicara, sepertinya jalan ini pernah saya lewati....Oooo iya betul ini jalan menuju daerah Gemolong Sragen tempat beberapa saudaraku bermukim, aku kembali lurus ke arah solo, sampe diperlimaan persimpangan kereta aku melintas dan membelokkan motorku menuju jalan disamping kereta,hujan mengguyur dengan cukup deras, mau bertanya koq tidak ada manusia...heehehehe......Ahaiiiii......ada seorang bapak-bapak yg murah senyum yg sedang berteduh ( semoga memang betul-betul bapak yg murah senyum bukan......xixixixixixi tahu kan maksudku...).Dengan Mantap dan sangat meyakinkan bapak yg murah senyum tadi menunjukkan arah yg ada di selembar kertas basah yg Aku tunjukkan ( Heeeemmmm...bagus juga kalo jadi marketing nich,gumamku...). Seperti seorang yg terhipnotis dengan mantapnya petunjuk bapak yg murah senyum tadi aku mengikuti arah yg ditunjukkannya.Sempat muter-muter beberapa saat dan tidak menemukan tanda-tanda kebenaran arah yg diberikan bapak tadi,Aku berhenti diperempatan yg ada kantor PostShopnya, aku mencoba menghubungi dan sms customer tapi tetap saja tidak ada respon.Aku mencoba bertanya kepada seorang pemuda penjual stiker dan menceritakan sedikit cerita pencarian saya yg diputar-putarkan,dia menangggapi ...." Ooooo...berarti sampeyan diblusukke mas, ampun tanglet tiyang nem-neman,tanglet tiyang sing radi sepuh kemawon...." Begitu tanggapan pemuda penjual stiket motor itu sambil menunjukkan alamat yg saya cari...Aku diarahkan untuk kembali lurus ke arah jembatan Komplang dan sebelum Nyampe jembatan belok kanan ke arah menara......Aku mencoba mengikuti...terus kuikuti sampe menara dan masjid besar yg ada rumah tahfizdnya yg ada dipinggir jalan.

Kemudian laju motorku kembali kuhentikan setelah ada perempatan besar jalan Adisumarmo, dimana seorang pedagang bensin sekaligus penambal ban sedang menunggu customer.Hujan masih terus mengguyur tanpa ada tanda-tanda mau segera berhenti. Ku standartkan motorku dibawah pohon talok yg lebat,lalu kudekati bapak tadi dengan sedikit keraguan akan mendapatkan jawaban yg benar." Maaf pak mau tanya, kalo alamat ini mana ya...? " Si bapak dengan wajah yg sepertinya kurang bersahabatpun menjawab...Mas Kebablasan...kembali saja ke arah jembatan sana..." Akupun tersenyum-senyum sendiri sambil berkata kepada Bapak tadi :" Saya tuch sudah tanya bolak-balik dari sana pak, trus disuruh kesini lagi, saya jadi bingung nich pak...( Lho...koq malah curhat ke bapak...hehehehehee.....).Mas orang mana toch...? ( Bapak itu bertanya kepadaku dgn nada yg serius ). Akupun menjawab " Saya dari Sukoharjo pak...". Akupun membalikkan badanku,dengan tidak ada niat melanjutkan berbincang dengan Bapak penambal ban itu. Kuarahkan langkah kakiku yg mulai kecapekan menuju pohon talok yg lebat daunnya,tempat dimana motorku kustandartkan. Aku duduk sejenak dibawah pohon talok dengan guyuran hujan,Ku Tafakur i kejadian hari ini dengan jujur...Kesalahan apa yg telah ku perbuat sama ALLAH, hingga ALLAH mengizinkan agendaku hari ini berjalan tidak sesuai dengan harapanku...? Aku mencoba untuk mengoreksi diriku dengan tajam, penyimpangan apa yg telah kulakukan hari ini, hingga ALLAH tidak melancarkan rencanaku...? Sambil mencoba menghubungi si customer baik lewat sms maupun telpon aku mencari-cari kesalahan2ku hari ini untuk bisa kuperbaiki dikemudian hari. Kemudian aku dikejutkan oleh suara Bapak penambal ban tadi "...Gimana mas sudah dapat jawaban dari temennya...?" Belum pak...( jawabku lirih...sambil kudekati Bapak penambal ban itu ). Kemudian Bapak itu berkata kepadaku dengan tegas. :" Mas. kalo sampeyan percaya sama saya. ini kalo sampeyan percaya lho ya,Sampeyan balek kearah jembatan Komplang,trus ndak usah melompati jembatan.langsung belok kiri, jangan yg pake nyebrang, trus maju sedikit ada perempatan pertama belok ke kiri lurus saja, udah nanti sampeyan pasti ketemu sama alamat ini ( Kata Bapak penambal ban itu, sambil menggambarkan aku arah ditanah...). Wah....inilah penjelasan terdetail yg pernah saya dapatkan melalui perantara seorang bapak penambal ban,yg awalnya saya ragukan ketepatan informasinya, matursuwun pak.... ( Wallahu Khoirul Makirin ). Aku telusuri arah yg digambar bapak tadi,setelah sampe diperempatan pertama, aku belokkan motorku kekiri, lalu tatapan tajam mataku menemukan nama jalan yg ada di catatan kertasku yg sudah mulai robek ( Jln.Samudra Pasai ), Kutelusuri jalan Samudra Pasai dengan perlahan, sampe diperempatan kecil yg ada pedagang sotonya dipojok jalan, aku berbelok ke kiri. Lalu kutemukan ibu2 yg ada didepan rumah sedang asyik ngobrol. Kudekati Ibu2 tadi dan kumatikan motorku.Lalu aku bertanya rumah customer kepada ibu2 tadi. "...Oooooo...itu lho mas rumahnya yg tingkat dan berwarna putih setelah perempatan pertama...". Lalu aku menuju rumah itu, Alhamdulillah.....akhirnya kutemukan juga alamat customer ini, hari sudah mulai hampir maghrib. Kuketok pintu rumahnya dan kuucapkan salam. Muncullah sesosok wanita muda yg anggun dan berjilbab standart, dengan lemah lembut dia menyapaku." ....Wallaikum salam...Ada yg bisa saya bantu pak...? ( lho koq Pak to mbak, mas kali....hehehehehee...begitulah suara hatiku berbisik ). " Ini mau nganter pesenan bukunya ibuk..." Udah janjian pak...?( kata si embak )....Sudah mbak, disuruh nganter hari ini katanya besuk sabtu mau dipake untuk pameran...( jawabku ). Tapi ibunya sedang pergi tuch pak, belum pulang gimana..? ini sebenarnya ditinggalin uang juga tapi ndak tau apakah untuk pembayaran buku itu ato bukan, coba saya hubungi ibuk dulu...( Si embak tadi masuk rumah sambil mengurusi 2 orang anak laki2 dari ibuk yg punya rumah yg sedang rewel karena ndak mau berangkat ngaji ). Akupun mencoba untuk kembali sms ke Customer dan menginformasikan kalo aku sudah nyampe rumahnya. Tetapi, kembali belum ada respon, bahkan kucoba telphone pun juga kagak diangkat. Aduh gimana sih si ibuk, ato saking sibuknya kali ya....Selang beberapa menit, Si embak yg anggun berjilbab standart tadi kembali menemuiku dan berkata : " Maaf pak, sudah saya hubungi tapi belum diangkat itu pak, ini sms saya juga belum dibalas. gimana pak...? ". ...Ndak papa mbak, biar saya tunggu saja dulu, udah terlanjur nyampe disini, ntar kalo saya pulang belum tentu bisa menemukan tempat ini lagi mbak,..hehehehehe.....( Sambil sedikit aku menceritakan perjalananku mencari rumah ini ke embak,Si embaknya mau juga mendengarkan, walopun kedua anak kecil yg ada disampingnya lagi pada ngambek...).Entah kasihan sama cerita saya ato karena melihat kondisi saya, Si embak tadi membuatkanku secangkir besar kopi panas. Segera kuminum kopi panas buatan siembak tadi ( srupuuuut.....aaahhh...nikmat sekali...apalagi belum sempat makan siang tadi wah...tambah nikmat euiii.......).Aku terhenyak ketika mataku tertuju pada masjid di depan rumah...Astaghfirullah.....saya tadi belum sholat ashar...Aku kemudian bergegas menuju masjid yg semua pintu utamanya ditutup. Kemudian aku sholat ditepian masjid yg sudah berkeramik. Sekembalinya dari masjid, aku mendapati hpku sudah ada sms yg masuk yg bunyinya " maaf mas. saya masih ada acara dikampus..", lalu aku balas sms tadi " Ibuk, total pembayaran bukunya segini, tadi kata si embak sudah ada uang dirumah cuman ndak tau utk anggaran yg mana..."

Sekembalinya dari masjid, aku mendapati hpku sudah ada sms yg masuk yg bunyinya " maaf mas. saya masih ada acara dikampus..", lalu aku balas sms tadi " Ibuk, total pembayaran bukunya segini, tadi kata si embak sudah ada uang dirumah cuman ndak tau utk anggaran yg mana..." Sejenak aku merenung : " Seandainya semua wanita muslim betul-betul menjalankan perintah ALLAH dengan menutup auratnya seperti ini pasti saya jadi bingung memilih istri, karena pasti semuanya akan terlihat anggun..( gurih....gurih....gurih....emmooooy....xixixixixi ).Selang menunggu beberapa menit Si embak anggun berjilbab standart tadi kembali menemuiku dan berkata :" Maaf pak, betul ini uang pembayaran untuk bukunya, berapa pak...?" " totalnya 800ribu mbak " jawabku sambil membuatkan kwitansi, sp dan perlengkapan admin lainnya serta menyerahkan buku dan brosur2 yg dipesan. Setelah selesai transaksi Aku berpamitan pada si embak dengan berat hati :" Kalo begitu saya pulang dulu mbak, matursuwun njih..., hehehhehe....saya habisin kopinya dulu ya.."Siembak kembali masuk dan aku memakai mantolku dan menaiki motorku untuk kembali pulang.Aku sms temenku yg rencana berangkat keluar kota bareng2 , bahwa Aku memutuskan tidak jadi berangkat apapun eksesnya InsyALLAH aku Ikhlas menerimanya.Dalam perjalanan pulang temenku yg dari Rima Sport baru membalas sms saya:" Yud sorry, baru kebuka smsnya, aku tau tempat itu dekat tokoku...( Yeee....udah ketemu kaleeeee...telattt....)".Akhirnya sampe dirumah sekitar pukul 18.00,dengan menyelesaikan agenda yg pertama dan membatalkan agenda yg kedua.Setiap keputusan yg kita ambil itu pasti ada eksesnya baik itu positif maupun negatif. Esok harinya keluarga besarku berkumpul dan aku berencana untuk mengajak keponakan2ku pergi ke alun2 kidul solo ( makhlum habis gajian dompet masih tebal habis ambil dari atm, hehehehehe....).SMS terus berdatangan ke hpku berkaitan tidak jadi berangkatnya aku ke luarkota dan kebanyakan ber suuzhon dibanding berkhusnuzhon..Sore harinya dengan menaiki panther kita sekeluarga pergi ke alun2 kidul untuk makan2, nyante dan menganter keponakan naik odong2....( Bersambung....) — di @solo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun