Awan lenticular merupakan suatu keindahan alam yang luar biasa dan fenomenal. Karena bentuknya yang unik, awan ini menarik perhatian setiap orang yang melihatnya. Awan lenticular sendiri adalah awan yang berbentuk piring raksasa dan biasa ditemukan di dekat bukit ataupun pegunungan. Awan ini terbentuk dari hasil pergerakan angin yang menabrak dinding penghalang besar seperti pegunungan yang akhirnya menimbulkan sebuah pusaran. Awan lenticular terlihat sangat padat walaupun sebenarnya tidak. Awan ini terlihat padat dikarenakan adanya aliran udara lembab yang terus mengalir di sekitar awan dan akan keluar lewat permukaan paling bawah, sehingga awan lenticular ini bisa bertahan sampai berhari-hari.
Mengapa disebut awan lenticular? Karena awan ini memiliki bentuk yang mirip dengan lensa. Awan ini sering kali disebut dengan istilah yang lebih singkat yaitu 'lennies'. Awan lenticular ini dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Altocumulus Standing Lenticularis (ACSL), Stratocumulus Standing Lenticularis (SCSL), dan Cirrocumulus Standing Lenticularis (CCSL). Awan jenis ACSL biasanya terbentuk di dataran rendah, sedangkan SCSL di dataran dengan ketinggian tingkat menengah. Sementara awan CCSL biasanya terbentuk pada dataran yang lebih tinggi dari atmosfer.
Awan lenticular dapat bertahan dengan posisinya dalam waktu yang cukup lama, mulai dari berjam-jam atau bahkan bisa sampai berhari-hari. Awan tersebut dapat bertahan lama dikarenakan aliran udara yang lembab serta udara masuk ke dalam awan sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan saat proses pembentukan. Awan ini termasuk ke dalam golongan awan yang memiliki penampakan langka karena mereka memerlukan gunung atau bukit dengan ketinggian yang cukup serta kondisi meteorologi yang tepat. Awan lenticular umumnya berada pada ketinggian 8.000 hingga 20.000 kaki atau sekitar 2.438 sampai 6.096 meter.
Meskipun awan ini adalah fenomena alam yang indah, ternyata awan ini adalah awan yang berbahaya dan cukup menyeramkan. Awan ini sangat dihindari oleh para pilot pesawat. Karena, jika pesawat dipaksa untuk menembus atau mendekatinya, atau bahkan hanya terbang di dekat awan lenticular, pesawat akan mengalami turbulensi serta kehilangan kendali. Turbulensi adalah sebuah gerakan udara yang tidak beraturan yang disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara atau suhu. Fenomena semacam itu jelas sangat berbahaya bagi penerbangan karena di sekitar awan terdapat angin yang sangat kuat dan kencang. Untuk menghindari bahaya dari kejadian tersebut, pilot harus selalu siaga jika sedang menerbangkan pesawat dan menemui awan lenticular ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI