Mohon tunggu...
Mahtumatus Sholehah
Mahtumatus Sholehah Mohon Tunggu... Penjahit - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Multikultural Studi Kasus di Keluarga Bapak Ruhaini

30 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 30 Juni 2024   11:06 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Multikultural dalam keluarga itu sangatlah penting. akan tetapi, masih banyak keluarga yang tidak peduli akan hal tersebut. Malah di era yang serba teknologi ini masih banyak orang yang percaya mitos. Dalam keluarga orang tua berperan sebagai guru untuk mengajari anak-anaknya tentang berbagai hal diantaranya pendidikan multikultural supaya anak tidak membeda-bedakan agama, suku, ras, budaya, adat istiadat, dll. 

Pendidikan Multikultural sangat dibutuhkan oleh anak karena nertujuan untuk membantu mereka mempelajari pengalaman dan pemahaman bermanfaat tentang keanekaragaman, juga melatih anak untuk berinteraksi yang lebih majemuk. Orang tua juga harus memberikan teladan untuk anaknya, karena sikap dan perilaku orang tua akan ditiru oleh sang anak.

Di keluarga ini Pendidikan Multikultural sudah diterapkan Bapak Ruhaini sebagai kepala keluarga selalu mengajari anak-anaknya tentang Pendidikan Multikultural sedari dini, beliau sering memberi nasihat-nasihat kepada anak-anaknya tentang pentingnya menghargai orang lain tanpa mebeda-bedakan.istri beliau juga sering menasihati anak-anaknya supaya saling tolong-menolong kepada sesama tanpa membeda-bedakan. Sehingga anak-anaknya bisa menghargai sesama tanpa membeda-bedakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun