Mohon tunggu...
Mahsa Ahsanti Nadya
Mahsa Ahsanti Nadya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif di Universitas islam negri jakarta

kelahiran gresik, 21 desember 2001 usia 19 tahun

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kini Saatnya Beralih ke Sistem Ekonomi Syariah

6 Juni 2021   20:41 Diperbarui: 6 Juni 2021   21:08 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sistem Ekonomi syariah, Tidak sedikit orang yang belum begitu memahami tentang apa itu sistem ekonomi syariah. Padahal peraturan sistem ekonomi ini benar-benar mempermudah para umatnya untuk melakukan kegiatan berdasarkan hukum dan peraturan dari Allah SWT. Dengan begitu, hidup semua umat muslim akan lebih berkah dan tertata. 

Sistem ekonomi syariah juga sesuai dengan syariat islam,dan karena sebagian besar penduduk indonesia adalah islam,maka agar terhindar dari segala perjual-belian yang dilarang oleh syariat islam dan terhindar dari hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT seperti adanya riba dalam suatu perdagangan, maka dari itu beralih ke sistem ekonomi syariah merupakan solusi yang paling tepat.

Pengertian Sistem Ekonomi syariah

Sistem ekonomi syariah secara sederhana merupakan sebuah peraturan, dimana pelaksanaannya berlandaskan dengan berbagai syariat. Yaitu Islam dan selalu berpedoman pada Al Qur’an maupun AL-Hadis. Hal ini meliputi kegiatan seperti simpan-pinjam, investasi dan bermacam kegiatan lain. Tujuan sistem ekonomi ini diciptakan yaitu agar umat Islam bisa tetap melakukan kegiatan ekonomi dengan baik dan benar dan terhindar dari semua sifat yang buruk seperti riba, dzalim, ikhtikar, haram, dan masih banyak lagi. Semuanya telah dijelaskan dan diatur secara terperinci dalam sistem ekonomi Islam.

Sistem ekonomi islam penting karena bisa membawa kesejahteraan yang merata bagi masyarakat karena menganut prinsip-prinsip yang didasarkan pada keseimbangan. Pondasi ajaran agama juga memiliki peran untuk meluruskan disorientasi ekonomi dari sistem konvensional yang lebih dulu dikenal awam.

Prinsip-Prinsip ekonomi islam

  • Tauhid al-Uluhiyah dan Rububiyah (keesaan Tuhan), merupakan pondasi ajaran Islam. Segala sesuatu yang kita perbuat di dunia nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Sehingga termasuk didalamnya aktivitas ekonomi dan bisnis nantinya akan dipertanggungjawabkan juga.
  • ‘Adl (keadilan). Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk berbuat adil. Adil yang dimaksud disini adalah tidak menzalimi dan tidak dizalimi, sehingga penerapannya dalam kegiatan ekonomi adalah manusia tidak boleh berbuat jahat kepada orang lain atau merusak alam untuk memperoleh keuntungan pribadi.
  • Nubuwwah (kenabian). Setiap muslim diharuskan untuk meneladani sifat dari nabi Muhammad SAW. Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang ekonomi yaitu : Siddiq (benar, jujur), Amanah (tanggung jawab, kepercayaan, kredibilitas), Fathanah (Kecerdikan, kebijaksanaan, intelektualita) dan tabligh (komunikasi, keterbukaan, pemasaran).
  • khilafah (pemerintahan). Dalam Islam, peranan yang dimainkan pemerintah terbilang kecil akan tetapi sangat vital dalam perekonomian. Peranan utamanya adalah memastikan bahwa perekonomian suatu negara berjalan dengan baik tanpa distorsi dan telah sesuai dengan syariah.
  • Ma’ad (hasil). Imam Ghazali menyatakan bahwa motif para pelaku ekonomi adalah untuk mendapatkan keuntungan/profit/laba. Dalam islam, ada laba/keuntungan di dunia dan ada laba/keuntungan di akhirat.

Adapun perbedaan yang mendasar antara ekonomi konvensial dan ekonomi Islam adalah:

a. Dalam ekonomi konvensional terdapat masalah kelangkaan. Sedangkan dalam ekonomi Islam tidak mengenal kelangkaan karena Allah membuat segala sesuatunya yang ada di dunia dengan tepat ukuran

b. Ekonomi konvensional tidak mengenal nilai dan norma sehingga sering timbul konflik dan kecurangan. Ekonomi Islam menonjolkan sikap adil, jujur, dan bertanggung jawab

c. Dasar dari ekonomi konvensional adalah materialisme dan sekulerisme. Ekonomi Islam berlandaskan Al-Quran, As-Sunnah serta kajian ulama

d. Ekonomi konvensional hanya menguntungkan pihak tertentu, sedangkan ekonomi Islam menguntungkan semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun