Mohon tunggu...
Mas Junet
Mas Junet Mohon Tunggu... -

M J - Cah Asli Pati Jawa Tengah. Wong liyo dadi sedulur......, Sedulur dadi wong akeh......... http://masjunet.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Babad Tanah Pati #1

27 Oktober 2011   10:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:26 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ki Ageng Penjawi bersama Pemanahan dan Jurumertani ketika masih muda, pemah berguru kepada Ki Ageng Sela. Mereka bertiga disebut tiga serangkai, yang masih keturunan Raja Brawijaya V atau Prabu Kertabumi yang bertahta pada tahun l468 – l478 M.

Silsilah KiAgeng Penjawi adalah sebagai berikut:Raja Brawijaya V berputra Raden Bondan Kejawan. Raden Bondan Kejawan mempunyai tiga putra yang bungsu putri bernama Rara Kasihan diperistri Ki Ageng Ngerang. Pasangan antara Ki Ageng Ngerang dengan Rara Kasihan ini menurunkan dua putra orang yaitu Ki Ageng Ngerang II dan seorang putri (diperistri Ki Ageng Sela). Ki Ageng Ngerang II mempunyai putra empat yaitu Ki Ageng Ngerang III, Ki Ageng Ngerang IV, Ki Ageng Ngerang V, dan Pangeran Kalijenar. Ki Ageng Ngerang III mempunyai putra bernama Penjawi.

Silsilah Ki Ageng Pemanahan sebagai berikut : Putra Raden Bondan Kejawan yang nomor dua bernama Ki Ageng Getas Pandawa. Ki Ageng Getas Pandawa berputra Ki Ageng Sela. Ki Ageng Sela berputra Ki Ageng Enis. Ki Ageng Enis menurunkan putra bernama Pemanahan.

Silsilah Ki Jurumertani sebagai berikut : putra Raden Bondan Kejawan yang tertua adalah Ki Ageng Wanasaba. Ki Ageng Wanasaba berputra Pangeran Made Pandan I. Pangeran Made Pandan I berputra Ki Ageng Pakringan yang mempunyai isri bemama Rara Janten. Dari pasangan ini mempunyai empat putra yaitu Ageng Nyai Laweh, Nyai Manggar, Putri, dan Jurumertani.

Ki Ageng Penjawi, Ki Ageng Pemanahan dan Ki Jurumertani yang masih keturunan Raja Brawijaya tersebut mempunyai peran besar dalam rangka ikut menyelesaikan konflik keluarga Kerajaan Demak yang memakan korban besar.

Kabut tebal menyelimuti bumi sebuah Demak dalam perebutan kekuasaan. Hal tersebut dipicu ulah Bupati Jipang Panolan bemama Arya Penangsang putra yang tidak lain adalah Pangeran Suryawiyata (Pangeran Sedalepen). Arya Penangsang hatinya kecewa setelah mengetahui bahwa sebenamya yang bakal naik tahta mengganti Sultan di Demak sepeninggal Sultan Trenggono adalah dirinya, tetapi yang diangkat justru Jaka Tingkir yang hanya putera menantu Sultan Trenggono. (Bersambung.......)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun