Mohon tunggu...
Mas Junet
Mas Junet Mohon Tunggu...

M J - Cah Asli Pati Jawa Tengah. Wong liyo dadi sedulur......, Sedulur dadi wong akeh......... http://masjunet.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lontong Lengko Kari Sapi

13 April 2010   10:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:49 1623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sabtu pagi aku ke Pasar Pucung di Kalimulya Depok sekedar belanja keperluan masak-memasak di hari libur. Memasak buat aku seperti sebuah rekreasi, mencoba menu-menu kampung halaman yang dulu sering ibuku masakin buatku, seperti lodeh terong, mangut ikan pe panggang, pecel terong ijo bakar, penyet ikan pe asap, dan sudah pasti menu nasi gandul (menu khas daerah asalku Pati Jawa Tengah). Selesai belanja baru ingat kalo belum sarapan, pantes dari tadi perut konser lagu keroncong...he..he..he... Tengok kanan...tengok kiri....ini mata tertuju pada deretan gerobak gerobak yang berjualan makanan. Bubur ayam, soto mi bogor, bubur kacang ijo dan.....lontong lengko kari sapi. Hmmmm.......lontong lengko kari sapi......kayaknya perlu dicoba ni....! Aneh....pikirku saat melihat beberapa besek tertumpun di etalase. Ternyata itulah lontongnya......! Setelah dibuka penutup besek itu nampak lontong terbungkus daun pisang berbentuk segi empat besarnya seukuran besek itu tadi. Cara menyajikannya, lontong dipotong segi empat kecil-kecil kemudian disiram dengan kuah kari dengan irisan daging sapi ditambah telur balado, bihun, kacang kedelai goreng, bawang goreng, dan kerupuk. Bismillahirrohmaanirrohiim.....hmmmm....kuah karinya begitu mantab dengan sedikit pedas sambalnya.... Menurut cerita si penjual, makanan ini khas dari Singaparna Tasikmalaya, meskipun si penjual mengaku bukan asli orang Tasik, lho koq....!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun