Mohon tunggu...
Mahmun Zulkifli
Mahmun Zulkifli Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Guru SMA Negeri 3 Medan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum 2013 dan Implementasinya

25 September 2013   20:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:24 2548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13801162831101448273

Kemendikbud mulai tahun pelajaran 2013/2014 secara resmi melaksanakan Kurikulum 2013 secara bertahap dan terbatas. Bertahap artinya Kurikulum 2013 dilaksanakan untuk kelas-kelas tertentu yaitu kelas I, IV, VII, dan X, sedangkan terbatas hanya dilakukan sekolah-sekolah tertentu sebagai  sasaran. Untuk SMA ada 1,267 sekolah sebagai pelaksana Kurikulum 2013.  Berbagai upaya telah dilakukan  oleh  Kemendikbud untuk mensukseskan pelaksanaan kurikulum 2013, mulai dari penyiapan materi dan bahan pelatihan, penyiapan instruktur nasional, penyiapan dan pelatihan guru  inti dan guru sasaran. Banyak sekali dana yang telah dikucurkan untuk pelaksanaan kurikulum 2013, bagaimana pelaksanaan kurikulum di sekolah ? Ada beberapa rangkuman yang saya dapat dari berbagai sekolah sasaran dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Berikut petikannya;

  1. Sekolah mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan peminatan dan lintas minat. Akibatnya sekolah dalam pelaksanaan peminatan dan lintas minat tidak sesuai dengan permendikbud No. 69 tahun 2013.
  2. Guru mengalami kesulitan memahami KI dan KD karena ada kompetensi yang menyangkut sikap, yakni sikap spritual dan sikap sosial.
  3. Guru mengalami kesulitan dalam  melaksanakan pembelajaran, karena guru masih direpotkan  dengan pencarian materi dan  bahan ajar  karena pemerintah hanya menyiapkan  buku untuk 3 mata pelajaran yaitu mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Sejarah.
  4. Guru masih canggung dan belum terbiasa melaksanakan  pembelajaran dengan pendekatan Scientific dengan model Discovery Learning, Inquiry dan Problem Based Learning. Guru masih nyaman dengan pembelajaran  motode ceramah.
  5. Pada mata pelajaran matematika antara matematika wajib dan matematika peminatan, KI dan KD nya tidak diatur sedemikian rupa sehingga antara matematika wajib dan matematika peminatan sangat tidak dimungkinkan di ampuh oleh 2 orang guru, melainkan harus diampuh oleh seorang guru.    Contoh KDnya adalah sbb; Matematika Wajib : 3.1. Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma sesuai dengankarakteristik permasalahanyang akandiselesaikan dan memeriksakebenaran langkah-langkahnya. KD matematika peminatan adalah 3.1.Mendeskripsikan dan menganalisisberbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menerapkan dalam menyelesaikan masalah.
  6. Tidak siapnya guru inti dan guru sasaran melakukan pengimbasan di sekolah-sekolah sasaran, sehingga konsep  yang benar tentang Kurikulum 2013 tidak sampai ke guru-guru sasaran yang lain (karena tidak semua guru sasaran dilatih oleh B Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud)
  7. Penerapan penilaian Auntentik juga "gamang" dilaksanakan oleh guru,  karena selama ini guru hanya berorientasi pada hasil belajar bukan pada proses, sedangkan Kurikulum 2013 berorientasi  pada proses dan hasil.
  8. Ada ketidak sinkronan penggunaan istilah antara Permendikbud No. 66 Tentang Standar Penilaian dan Permendikbud N0. 81 A tentang Impelentasi Kurikulum.  Di Standar Penilaian tercantum ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester dan ujian tingkat kompetensi. Sedangkan di Permendikbud N0. 81 A 9LampiranIV)  tidak digunakan istilah ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester dan ujian tingkat kompetensi melainkan menggunakan istilah tes formatif dan tes sumatif (????)
  9. Berubahnya sistem penilaian dan penulisan rapor juga menjadi perbincangan hangat serta penilaian yang menggunaka skala 1 -4  masih membingungan guru karena juknis penilaian  belum diterbitkan oleh direktorat terkait.
  10. Sarana sekolah yang belum memadai untuk pelaksanaan Kurikulum 2013, misalnya tidak adanya akses internet (WIFI), jumlah siswa yang relatif besar (> 40 siswa) perrombel dan masih ada  guru-guru yang belum sepenuhnya menguasai TIK

Bagaimanapun permasahalannya  Kurikulum 2013 harus terus dilaksanakan  dan disukseskan. Ada beberapa saran dan masukan untuk Kemendikbud dan jajarannya;

  1. Direktorat terkait secepatnya menerbitkan juknis penilaian dan juknis pengisian raport agar sekolah dapat mempersiapkan diri menyiapkan software penulisan raport.
  2. Buku-buku untuk semua mata pelajaran segera diselesaikan
  3. Pelatihan guru terus dilanjutkan agar semua guru memiliki pemahaman yang sama tentang Kurikulum 2013
  4. Sarana dan prasarana sekolah segera dilengkapi agar  pelaksanaan pembelajaran benar-benar dapat terlaksana dengan baik.

Mungkin itu dulu masukan selama penulis mengikuti perkembangan dan melaksanakan kurikulum 2013. Contoh RPP dan LKS/LAS mata pelajaran matematika ada pada penulis dan dapat di share melalui email.  Emal penulis mahmunz@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun