Pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan suatu usaha untuk menguatkan kualitas manusia yang berlangsung seumur hidup, dengan berpedoman pada pendidikan maka manusia akan dapat maju dan berkembang untuk mencapai kesempurnaan. Pendidikan di Indonesia merupakan aspek yang sangat penting, mengingat pendidikan di Indonesia untuk saat ini belum mampu bersaing dengan pendidikan di Negara-negara maju. Merujuk pada era-MEA pendidikan di Indonesia dituntut mampu mencetak manusia-manusia ahli yang mempunyai keunggulan demi menjawab tantangan global. Sehingga pendidikan di Indonesia untuk saat ini memerlukan banyak evaluasi dan peningkatan yang sistematis.
Pendidikan dapat dikatakan bermutu atau berkualitas jika sudah memenuhi standart. Artinya, produk tersebut harus tepat sesuai dengan tujuan. Pada dasarnya mutu pendidikan dapat dipandang sebagai suatu keadaan, kondisi, penampilan, atau kinerja yang ditunjukkan oleh setiap komponen penunjang pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Satuan pendidikan dimaksud adalah mencakup pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management) dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan adalah sangat penting, hal ini mengingat bahwa dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan, dapat maju dan berkembang dengan dukungan dari sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap lembaga pendidikan atau organisasi yang ingin berkembang, maka harus memperhatikan sumber daya manusia dan mengelolanya dengan baik, agar tercipta pendidikan yang berkualitas. Adapun Sumberdaya Manusia dalam pendidikan meliputi kepala sekolah, tenaga pendidik (guru), karyawan, dan komite sekolah.
Tugas dari manajemen sumber daya manusia pada dasarrnya adalah mengelola unsur manusia dengan segenap potensi yang dimiliki seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan pendidikan. Mengelola unsur manusia bukanlah hal yang gampang karena manusia merupakan sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan serta memiliki rasio, rasa dan karsa. Berangkat dari hal tersebut maka manajemen sumber daya manusia memiliki tugas yang dapat dikelompokkan kedalam tiga fungsi yaitu: fungsi manajerial, fungsi operasional dan fungsi kedudukan manajemen sumberdaya manusia dalam pencapaian tujuan (Trion PB, 2005 :12).
Fungsi manajerial dalam manajemen sumberdaya manusia di pendidikan memiliki keterkaitan yang erat dengan beberapa kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Fungsi Manajerial harus bisa dijalankan oleh kepala sekolah. Seperti pendapat E. Mulyasa (2006:151) bahwa “Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tentenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.”
Sedang fungsi operasional dalam MSDM meliputi beberapa kegiatan diantaranya manajemen pengadaan, upaya pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Dan fungsi ketiga adalah kedudukan manajemen sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi secara terpadu, merupakan upaya-upaya yang bersifat integratif sebagai sebagian dari strategi manajemen sumberdaya manusia dalam mencapai tujuan pendidikan.
Dalam kaitan manajemen sumberdaya manusia dalam pendidikan terdapat tiga aspek penting sebagai sistem dalam pendidikan yaitu input, proses, dan output. Input pendidikan adalah segala sesuatu masukan yang tersedia karena untuk berlangsungnya proses. Input sumber daya manusia dalam pendidikan meliputi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik. Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lebih baik. Dalam proses inilah fungsi operasional manajemen sumber daya manusia dijalankan dan ditujukan untuk mengadakan perbaikan yang. Sedangkan, output pendidikan adalah merupakan hasil kinerja dari proses yang merupakan hasil kinerja sekolah. Hasil kinerja sekolah merupakan prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualita sekolah. Khusus yang berkaitan dengan mutu output sekolah, dapat dilihat dari prestasi yang dimiliki atau dicapai sekolah.
Dalam upaya untuk menjalankan manajemen sumber daya manusia yang lebih efektif, ada banyak gagasan baru yang diperkenalkan kedalam sistem manajemen sumberdaya manusia sekolah, disertai dengan revisi terhadap gagasan lama yang sudah dijalankan sekian lama. Sebuah gagasan atau proses yang saat ini banyak menyita perhatian adalah manajemen berbasis sekolah. Setiap proses yang bisa mengembangkan manajemen sumber daya manusia di sebuah sekolah, pada akhirnya akan mampu mengembangkan kemampuan belajar para siswa.
Kita ketahui bahwa manajemen berbasis sekolah (MBS) dapat diartikan sebagai model pengelolaan yang memberikan otonomi (kewenangan dan tanggungjawab) lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan masyarakat (orangtua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan, pengusaha, dan sebagainya.), untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan otonomi tersebut, sekolah diberikan kewenangan dan tanggungjawab untuk mengambil keputusan-keputusan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan tuntutan sekolah serta masyarakat atau stakeholder yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E..2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya