Orang Jepang dan Singapura akan memilih berjalan kaki menuju stasiun atau halte terdekat. Orang Belanda memilih bersepeda untuk sampai ke tempat tujuan. Orang Amerika Serikat memilih mobil pribadi sebagai kendaraan untuk menuju suatu tempat.
Tinggal di Amerika Serikat rasanya mustahil tidak memiliki mobil mengingat jarak beberapa tempat yang berjauhan dan masifnya pengguna mobil di sana. Mobil menjadi kendaraan yang cepat dan aman untuk bepergian.
Di sisi lain, tinggal di negara seperti Jepang, Singapura, atau Belanda tidak terlalu membutuhkan kendaraan bermotor. Sepeda kayuh saja sudah cukup karena hampir semua tempat dapat dikunjungi hanya dengan berjalan kaki atau bersepeda, kemudian naik bus atau kereta. Ditambah dengan jalanan di Jepang yang sempit membuat mobil menjadi pilihan yang tidak tepat.
Sedangkan di Indonesia, transportasi umum belum tertata, jarak antar tempat cukup jauh karena pemukiman yang meluas bukan memadat ke atas, dan masih banyak jalan sempit yang sulit dilewati mobil. Inilah alasan mengapa orang Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sepeda motornya.
Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling efisien soal waktu. Orang Indonesia memilih sepeda motor karena bisa menjangkau tempat yang berjauhan dengan lebih cepat dan efektif menembus gang-gang sempit pemukiman warga. Selain itu secara ekonomi, kemampuan mayoritas orang Indonesia memang membeli sepeda motor, bukan mobil.
Andai saja pemukiman di Indonesia lebih padat dengan cara membangun hunian bertingkat, lalu tempat penting seperti masjid, sekolah, atau kantor juga relatif dekat, dan ditambah dengan sarana transportasi umum yang baik, pola mobilitas masyarakat pasti berubah. Tidak akan ada lagi yang malas jalan kaki karena segala tempat dapat dijangkau tanpa membutuhkan kendaraan pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H