Mohon tunggu...
Mahmud Jauhari Ali
Mahmud Jauhari Ali Mohon Tunggu... -

manusia yang sedang belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Aku dan Listrik Hari Ini karya Mahmud Jauhari Ali

12 Juni 2011   01:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:36 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dalam dekap cahaya panas

dadamu dihunus sebilah tembaga

tubuhmu roboh tepat di samping sebuah guci warna jingga

“Sabar! Kau harus sabar!” ucapmu pelan

tiba-tiba dadaku sesak

lalu kaupegang tanganku erat-erat

“Kau jangan sedih. Anakku akan datang menemanimu nanti.”

katamu lagi bersama mata yang sayu

sebelum jantungmu berhenti berdetak

kulihat air matamu bagai luapan sungai

menyapa kakiku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun