Mohon tunggu...
Mahmud Jauhari Ali
Mahmud Jauhari Ali Mohon Tunggu... -

manusia yang sedang belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ritual yang Menggemai Luka

17 Agustus 2011   16:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

selia, bagiku, hari ini ada yang berbeda,

tak seperti kemarin, tapi entah menurutmu

hari ini: kulihat orang-orang berbaris bagai ribuan serdadu di tanah lapang

bendera-bendera dikibarkan sepenuh tiang, sebagiannya telah karatan

dan lembaran-lembaran kain itu terkadang bergerak-gerak lincah

diembusi angin yang tersentuh oleh geliat mereka yang kehujanan,

kepanasan, siang-malam tanpa atap mewah, selia

entah, apa kau pun tahu soal itu

begitu pula pidato-pidato

beterbangan melingkupi seatero tanah yang kian ranggas

kata-katanya klise, itu-itu saja dari dulu: "merdeka! merdeka! merdeka!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun