Butiran air mata menetes
Hangat terasa..
Mengingat namamu, kekasihku..
Mengenang semua perjuanganmu..
Pahit.. getir pengorbananmu
Membawa cahaya kebenaran bagi umatmu...
Demi umatmu..
Korbankan jiwa, raga dan harta
Menempuh derita dengan kesabaran
Perjalanan sirahmu ku baca kembali
Ku selami seakan hidup bersamamu ...
Ku hayati kata per kata sejarah hidupmu..
Semakin aku rindu padamu..
Kembali menetes air mata ini..
Rasa rindu yang tertahankan...
Mengenang perjalanan seorang manusia pilihan..
Yang berkorban untuk umat
Ku sadari...
Belum banyak sunah yang kamu ajarkan ku lakukan..
Belum banyak teladan dari mu ku jalankan..
Namun rindu ini tak mampu ku elakkan..
Air mata ini bukti kerinduan yang mendalam..
Dari manusia yang cinta akan sosok teladan..
Namamu terpatri dalam kalbu..
Membersamai dalam kehidupan..
Ya Rasulullah..
Aku rindu...
Depok, 08 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H