Sore gelap terasa..
Ku duduk memandangi hilir mudiknya
Kesibukan...
Ditemani secangkir kopi kehidupan..
Pahit tak lagi kurasakan...
Rinai hujan mulai turun
Membasahi daun kering bebatuan..
Mukaku terhempas percikan hujan
Bercampur air mata samar tak kelihatan
Tubuh kuyup menggigil...
Kulit kian meriput
Bibir kelu tanpa suara
Menyisakan tangis duka...
Suara petir tak kuhiraukan
Hanya ku anggap  suara jangkrik malam
Terpaku dalam diam
Berdiri menantang alam...
Hujan tak jua usai..
Kian deras menghujam
Banjir meluap laksana lautan
Mimpi terbawa menghanyutkan
Dingin membalut malam
Reda hujan membiaskan
Suara hewan malam bersahutan
Memecahkan kesunyian...
Lalu lalang kehidupan tak jua berhenti
Denyut nadi kian kencang
Hati berselimut kerinduan
Entah sampai kapan..
Depok, 23 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H