Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pejuang Garis Dua

20 Juli 2022   09:30 Diperbarui: 20 Juli 2022   17:07 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Sabar atas proses kehamilan. Banyak hal-hal yang terjadi saat kehamilan, apa lagi ketika hamil anak pertama. Istri mengajar di Jakarta Selatan, sedangkan saat itu tinggal di Jakarta Timur. Dengan transportasi umum istri pulang pergi untuk mengajar, dua kali naik bus umum.

Kehamilan istri sepintas tak terlihat, hal ini dikarenakan postur istri tinggi dan perut tak menunjukan kondisi sedang orang hamil. Pernah saat berdesak-desakan, tak satupun memberikan istri tempat duduk.

5. Sabar atas biaya melahirkan. Ketika hamil pertama,  saya bekerja di Mall Jakarta Selatan sedangkan istri mengajar di sekolah swasta ternama. Kami sepakat menabung dari gaji masing-masing, sebab kita tidak ingin merepotkan dan membebani orangtua. Target kami harus melebihi biaya ceasar, sebab pahitnya akan terjadi proses  operasi. Syukurnya, lahir secara normal dan sisa biaya di tabungan bisa untuk aqiqah anak pertama kami. Ketentuan dua ekor kambing bagi anak laki-laki.

Buah dari kesabaran terasa manis dan nikmat, itu yang kami rasakan.

Kini kedua anak kami sudah cukup besar, anak pertama kelas lima di Madrasah Ibtidaiyah Negri MIN 12 sedangkan anak kedua baru masuk SD Negri Curug 5.

Harapan kami terus melakukan doa dan berusaha agar proses membesarkan dan mendidik putra putri kami diberikan kesabaran, kemudahan dan keridhoan dari Yang Kuasa.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun