Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pejuang Garis Dua

20 Juli 2022   09:30 Diperbarui: 20 Juli 2022   17:07 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga kami mesti pindah rumah, yang sebelumnya tinggal di daerah Cipete Jakarta Selatan lalu pindah ke Kramat Jati Jakarta Timur.

Keberkahan hadir saat yang tepat, ketika kami berdua telah siap menerimanya. Siap secara mental , spiritual dan finansial tentunya.  Kehadiran anak pertama kami, seorang laki-laki yang lahir di bulan Ramadhan.

Delapan tahun penantian kami, penuh kesabaran, pengorbanan, kepedihan dan rasa berserah diri pada Allah serta berprasangka baik padaNya memberikan kebahagiaan yang tiada tara.

Kelahiran kedua yang tak terduga

Setelah kelahiran anak pertama, kami masih tinggal di Kramat Jati. Di usia anak kami tiga tahun kurang, kami tinggal di Depok, tepatnya daerah Cimanggis.

Kehamilan yang kedua sebenarnya tak di duga, sebab kami masih merasakan kebahagiaan pada anak pertama yang memang masih lucu-lucunya. Ketika istri hamil yang kedua ini, ada request dari istri menginginkan anak perempuan. Alhamdulillah, impiannya terkabul. Bertambahlah kebahagiaan kami, yang telah memiliki anak sepasang. Sungguh patut kami syukuri.

Arti sebuah kesabaran

Sungguh waktu yang cukup lama, ketika  menanti hadirnya buah hati dari pernikahan kami.
Delapan tahun lamanya, butuh kesabaran yang berlapis-lapis.

1. Sabar dalam doa, yang selalu kami panjatkan setiap saat. Tak bosan dan tak putus harapan, sebab kami percaya semua atas kehendakNya. Tugas kita hanya terus istiqomah berdoa dan berbaik sangka kepadaNya.

2. Sabar atas pembicaraan orang sekitar. Ini yang harus kita antisipasi dalam setiap kesempatan, terlebih saat kami berkumpul atau menghadiri acara keluarga, arisan atau hajatan. Pertanyaannya selalu sama,  kok belum punya momongan, atau jangan-jangan mandul. Bahkan ada juga yang menyarankan agar suami menikah lagi, sugguh menyakitkan dan mengiris hati sang istri.

3. Sabar atas usaha dan ikhtiar. Berbagai cara kami berdua lakukan, secara medis, pengurutan dan mencoba macam makanan yang dapat mempercepat proses kehamilan. Secara medis kita periksa ke dokter kandungan, bukan cuma istri tapi saya juga ikut di periksa. Pengecekan sperma di labolatorium dan lain sebagainya. Kami berdua memahami kondisi ini butuh sama-sama mendukung, tidak saling menyalahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun