Kebutuhan kita atas sandang, pangan, dan papan merupakan kebutuhan primer. Untuk mendukung aktivitas kita sehari-hari. Kebutuhan yang layak untuk hidup tentu penting, namun terkadang rasa keinginan kita melebihi dari apa yang kita butuhkan.
Makanan yang kita butuhkan terdiri unsur karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Gizi seimbang terpenuhi agar tubuh proporsional dalam beraktivitas sehari-hari. Lalu bagaimana bila keinginan
kita melebihi dari yang kita butuhkan??. Tentu ini berlebihan bahkan cenderung mubazir, akhirnya terbuang percuma.
Termasuk kebutuhan sandang dan papan, tak sesuai kebutuhan justru mengikuti keinginan-keinginan saja.
Memaknai hidup minimalis, salah satu cara mengurangi hidup yang berlebihan. Â
Contoh yang real pernah diteladani oleh manusia terbaik yakni Rasulullah.
Kesederhanaan hidup yang dicontohkan bukan hanya hidup pribadinya akan tetapi diterapkan pada keluarganya.
Sebagai muslim keteladanan ini merupakan konsep hidup sederhana untuk menghindarkan diri kita dari berfoya-foya dan berlebihan terlebih masih banyak saudara-saudara kita yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Hidup minimalis untuk saat ini bukan untuk trend saja, melainkan memang untuk keteladanan.
Manfaat dari hidup minimalis tentu bukan hanya kita yang merasakan, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan adanya sedekah atau donasi.
Harta yang kita miliki, ada hak mereka yang membutuhkan. Kebutuhan yang tak sesuai kebutuhan akan membuat kemubaziran. Yang pada akhirnya hidup kita diliputi dengan kemewahan dan sifat kikir terhadap harta.
Hidup minimalis membentuk diri kita menjadi hidup yang humanis.
Berikut tips menjalani hidup minimalis, yaitu:
1. Tidak menumpuk harta
Harta yang kita miliki ada hak orang-orang miskin, seyogyanya hidup sederhana pilihan yang pas buat kita. Rasa peduli dan empati terhadap saudara-saudara yang kekurangan memupuk diri kita agar tidak berlebihan terhadap harta apalagi menumpuknya. Dengan berbagi harta yang kita miliki, ada rasa kebahagiaan tersendiri.