Senin besok Syifa perpisahan wisuda TK, jauh-jauh hari sudah meminta ayahnya ikut menyaksikan. Pasalnya pada acara tersebut Syifa ditunjuk sebagai MC bareng temannya Salma, juga mengisi tarian lagu Isyfa'lana ya Rasulullah. Seperti biasa Syifa minta sambil merengek, ia berdalih waktu ikut lomba antar sekolah yang diselenggarakan IGRA Depok ayahnya tidak bisa ikut. Sekalipun rasa kecewanya sedikit terobati dengan mendapatkan Juara tiga lomba tari.
Malam Senin pukul 21.30 Kakeknya Syifa dibawa ke Rumah Sakit, sudah seminggu sakitnya tak kunjung sembuh. Rasa mual hingga enggan makan, membuat kakeknya semakin lemah. Awalnya panas dingin ditambah flu dan batuk berdahak, pada akhirnya nafsu makannya berkurang. Rasa mual hingga enggan makan, membuat kakeknya semakin lemah. Di ruang UGD ditangani perawat, tindakan medis dilakukan. Periksa ke Lab, detak jantung hingga rontgen. Slang infus terpasang, kakeknya Syifa dirawat inap malam itu.
Pagi-pagi sekali Syifa sudah bangun, pertama yang dicari sosok ayahnya. Tak ada ayahnya di kamar. Rasa kecewanya terlihat dari raut wajah Syifa, ia bersandar didepan pintu kamar. Ibunya menenangkan, tetap saja Syifa tak tenang dan semakin tak bersemangat. "Ayah bohong...!!!" Teriak Syifa sambil menangis. Suara langkah kaki dari ruang tamu mendekat dan segera memeluk Syifa, ditatap wajahnya yang berlinang airmata. Seketika wajahnya Syifa berbinar-binar senang, dengan teriakan tertahan kemudian memeluk laki-laki  dihadapannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H