Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Single Parent Harus Kuat

29 Juni 2022   14:00 Diperbarui: 29 Juni 2022   14:01 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejak ditinggal suami tercinta, Bu Siti harus menjadi tulang punggung keluarga. Anaknya tiga, Si sulung kelas dua SMA, yang kedua SMP kelas tiga sedangkan yang bungsu kelas empat SD. Selain membiayai sekolah anak-anaknya ia juga memenuhi kebutuhan sehari-hari, tak luput biaya kontrakan rumah yang dihuninya.

Bagi memiliki pekerjaan tetap tentu akan mudah melalui perjalanan hidup tanpa suami. Berbeda dengan Bu Siti, tak punya pekerjaan tetap untuk menopang kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak-anaknya. Tentu biaya yang tidak sedikit. Bersyukurnya ia memiliki keuletan dalam menjalaninya, dengan kemampuan yang ada mencoba berjualan nasi uduk dan lontong sayur.

Awalnya hanya tetangga rumahnya yang menikmati nasi uduk buatannya. Kian hari dari mulut ke mulut nikmatnya nasi uduk dan lontong sayur buatannya sampai ke RT sebelah. Hingga kini, jualannya laris manis oleh pembeli.

Selain berjualan nasi uduk dan lontong sayur, ia juga menyiapkan gorengan dan lauk pauk. 

Bu Siti jualan di pagi hari, sebelum subuh sudah bangun untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Dibantu oleh ibu dan sepupunya, ia melakukan inovasi dalam berjualan. Selain gorengan tahu, tempe dan bakwan, ada pula risol mayo dan ketan kelapa.

Terkadang banyak pula tetangga memesan jualannya dalam jumlah besar untuk acara-acara keluarga, semisal arisan atau pengajian.

Pelayanan yang cepat dan memuaskan pelanggan juga rasa yang selalu mengundang selera membuat bisnis jualannya berkembang pesat.

Momen Ramadhan tak luput dari target sasarannya. Seperti Ramadhan tahun kemarin, Bu Siti Alhamdulillah kebanjiran orderan yang luar biasa. Sehingga anak-anaknya ikut serta membantu.

Ketika ditanya apa resepnya hingga jualannya laris manis, ia menjawab Alhamdulillah Allah memberikan rezeki untuknya dan keluarga. Rasa syukur, kerja keras dan tak pernah meninggalkan perintah Allah. Sedekah pun tak luput dari perhatiannya.

Cerita ini menjadi inspirasi buat kita semua, bahwa single parent itu berat namun bila memiliki tanggung jawab, keuletan, kerja keras dan ketaatan pada Allah maka yang berat terasa ringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Akhir Cerita Kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun