Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanpa Dirimu (Pentigraf Terinspirasi dari Lagu Anyer, 10 Maret Slank)

28 Juni 2022   13:30 Diperbarui: 28 Juni 2022   13:33 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu angin pantai berhembus perlahan, lelaki gimbal duduk sambil memandang indahnya rembulan. Ada sesuatu yang dirindukannya. Sesekali ia menangis. Ombak pantai menyapu kaki, dingin sedingin perasaannya saat itu. _Tanpa dirimu dekat di mataku, aku bagaikan ikan tanpa air. Tanpa dirimu ada di sisiku, aku bagai hiu tanpa taring. Tanpa dirimu dekap dipelukku, aku bagaikan pantai tanpa lautan_. Tak terasa malam kian larut dan pagi menjelang. 

Kepala terasa pusing, mata sembab dan memerah, rambut gimbalnya kian kusut. Tanpa semangat diraih sisa arak semalam, diteguknya untuk menghilangkan kerinduan. Sisanya kemudian diletakkan kembali di atas meja. Perlahan ia coba bangkit keluar kamar sementara matahari mulai meninggi. Terik membuatnya kembali merebahkan diri. 

Suasana duka kian menyelimutinya manakala menyapu pinggir Anyer yang kotor dan porak-poranda. Ia tak tahu harus mencari kemana lagi tambatan hatinya. Sedih tak terkira. Tatapannya kosong. Kisah pilu malam itu kembali hadir memenuhi isi kepalanya. Pada malam yang gelap itu, begitu tsunami menyapu pesisir pantai Anyer, si gimbal menyadari dirinya takkan lagi berjumpa si dia yang entah terbawa pusaran air kemana. "Mayat perempuan ... mayat perempuan," teriakan seseorang mengagetkannya dan bergegas mengikuti arah suara itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun