“Semua kegiatan yang bermanfaat akan memberikan kita pelajaran bahwa berartinya hidup ini jika kita melakukan suatu hal dibandingkan diam tak melakukan sesuatu.”
PERJALANAN MENJADI SEORANG PEMIMPIN KINI DIMULAI
Seiring berjalannya waktu tak terasa kini telah tiba waktunya, waktu dimana perjalanan yang tak terbatas, dan tak kenal dengan yang namanya menyerah. Dengan semangat yang berkobar-kobar serta totalitas sehingga semuanya tak kenal lagi yang namanya lelah. Saat-saat yang tepat untuk menginspirasi semua orang dengan menjadi sesosok inspirator yang baik, bertanggungjawab, serta dapat dipercaya oleh orang lain. Menginspirasi dengan semua hal yang dimiliki dan serta telah diasah di acara jalan juang ini yaitu Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas dengan sebaik-baiknya pelatihan.
Jalan juang ini dirasa sangatlah amat singkat dengan hanya dalam waktu 3 hari yakni pada tanggal 29 sampai dengan 31 Mei 2015, akan tetapi diharapkan menciptakan sosok-sosok pemimpin yang dapat diandalkan untuk masa depan nantinya. Sosok-sosok pemimpin yang nantinya akan membawa dampak yang baik bagi kemajuan negara kita ini dengan hal yang telah diasah di jalan juang ini. Perjalanan yang dimulai pada hari jum’at sore ini hingga minggu sore dan diikuti oleh sekitar 80-an peserta lebih.
Pada hari jum’at ini tertanggal 29 Mei 2015, semua peserta diberikan pengarahan dan memulai acara dengan acara apel siang serta pembukaan.Dan dipersilahkan untuk berangkat masing-masing kelompok apabila semua anggota kelompoknya telah berkumpul disalahsatu titik. Pada saat itu ternyata saya ada jam mata kuliah hingga pukul setengah 6 sore, dari mulai pukul 10 pagi. Dari mata kuliah Pendidikan Matematika SD, Sejarah Matematika, dan Pendidikan Agama Islam, namun dari semua itu ada mata kuliah yang tidak sesuai dengan jadwal yakni mata kuliah PAI yang harusnya dijadwal selesai pada pukul 17.30 ternyata sampai pukul 18.15 sore karena terhambat dengan UAS, Presentasi, dan Hapalan Asmaul Husna. Sehingga saya siap berkumpul sekitar pukul 18.45, karena di kampus timur pun masih ada 1 orang dari kelompok saya yang belum berkumpul.
Akhirnya pada pukul 19.20 mereka yang berkumpul di kampus timur unj berangkat dan berharap agar saya dpat ikut berangkat yang menunggu di kampus A unj. Namun sayang semua itu batal karena bus yang mereka tumpangi ternyata sudah berjubal, akhirnya saya pun menunggu hingga pukul 20.10 malam. Karena setiap bus yang menuju kp. Rambutan ataupun pasar rebo tidak ada akhirnya saya dan 10 orang lainnya yang menunggu di kampus A naik bus Transjakarta dan berniat naik angkot distasiun bogor. Kemudian melanjutkannya dengan naik angkot menuju cisarua, atau puncak bogor.
Pada pukul 22.45 kami akhirnya sampai di tempat tujuan dengan kedatangan terakhir karena kami memang berangkat paling akhir juga dan disuruh panitia untuk memakan bekal malamnya terlebih dahulu, dan beristirahat sekitar 10 menitan. Kami pun makan terlebih dahulu, dan tenyata tidak mencapai waktu 10 menit kami pun disuruh untuk bergegas ke villa. Akhirnya kami pun berangkat dan berhenti dimesjid untuk melaksanakan sholat isya disalah satu jalan yang kami lewati. Setelah itu kami pun kembali melanjutkan perjalanan ke villa dan sampai di Villa Maria Sonak pada pukul 23.58, kemudian panitia memberi pengarahan untuk segera istirahat sampai pukul 02.00 dinihari nanti untuk sholat Qiyamul Lail.
Keesokan harinya saya ada materi mengenai nesosiasi yang dibawakan oleh seorang yang sangat luarbiasa yakni ka Irvandi selaku WakaPresma UNJ. Disana kami diarahkan untuk melakukan negosiasi langsung dengan yang telah disampaikan oleh ka Irvandi, dan mendapatkan tugas untuk benegosiasi dengan ibu-ibu disekitar villa maria sonak. Akhirnya kami bertemu dengan seorang ibu yang sedang duduk diteras rumahnya seorang diri, kami pun bertanya kepadanya dan langsung melakukan negosiasi dengannya. Yang pertama kami minta adalah bumbu dapur yang ibu itu miliki, setelah kami menunggu beberapa saat akhirnya ibu itu datang kembalimenghampiri kami dan tidak memberikan apa-apa. Beliau beralasan bahwa bumbu dapurnya sedang habis dan belum belanja kepasar lagi kami pun meminta spatula kepada beliau. Dan beliau pun memberikannya dan menawarkan untuk sebungkus garam juga, yasudah kami pun menerimanya.
Berlanjut pada malam harinya kami pun mendapatkan materi mengenai pergerakan mahasiswa pada pra-kemerdekaan, kemerdekaan, dan pasca-kemerdekaan dan penayangan video aksi mahasiswa pada pasca kemerdekaan yakni pada peristiwa MALARI, Supersemar, dan Semanggi bridge. Pemateri materi ini adalah ka Pradipta alumni UNJ yang pernah menjadi ketua Greenforce, dan berasal dari FIP (MP FIP). Setelah itu kami makan, pameran PKM yang telah kami buat dan melakukan penilaiannya dan langsung beristirahat untuk bangun pukul 01.00 dinihari nantinya untuk Qiyamul Lail dan acara malam.
Pukul 02.00 kami berangkat untuk acara malam harinya, dengan diberikan aba-aba untuk jalan jongkok, push-up, merangkak, dan lari. Paginya kami langsung melakukan simulasi aksi, dengan saya sebagai salahsatu dari 7 orator yang berorasi mengenai pemerataan pendidikan, kesejahteraan guru honorer dan moral pelajar. Setelah itu kami melakukan PKN atau Praktek Kerja Nyata di Cisarua dengan tema 4M (Menginspirasi tanpa batas Menjadikan Masyarakat Madani) dengan subtema mengenai pendidikan (beasiswa) dan mengenai sampah. Untuk masalah pendidikan kami memfokusskan kepada orang tua dan sampah kepada anak-anak disekitar sana.
Saya diberikan amanah untuk mengawasi anak-anak untuk berkeliling mencari sampah anorganik disekitar kampung mereka sambil menyanyikan lagu anak-anak agar lagu anak-anak tetap eksis dikalangan anak-anak. Dan pada pukul 14.30 acara PKN kami pun akhirnya selesai, dengan jumlah peserta 200% lebih dari perkiraan kami. Setelah itu pengumuman acara PKM yang kami lakukan tadi malam, dengan hasil untuk juara 2 dengan skor 26pt dari kelompok10 dan juara 1 dengan skor 33pt dari kelompok7. Kelompok saya hanya mendapatkan skor 18pt, sungguh sangat disayangkan sekali padahal judulnya sangat bagus menurut saya yaitu Rumah Produksi berbasis Pendidikan Moral sebagai Upaya Meningkatkan kualitas Ekonomi dan Sosial daerah Kayu Jati Rt 005 rawamangun. Setelah itu kami pulang dengan mobil tronton.
“Sesungguhnya untuk menjadi pemimpin yang baik dibutuhkan pengorbanan yang sangat banyak, tidak hanya pengorbanan waktu saja akan tetapi pengorbanan Materi dan pemikiran kita juga merupakan bagian diantaranya.”
#PKMFMIPA2015_Mahmud Badarudin_Matematika_Kelompok4
#PKMFMengInspirasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H