Mohon tunggu...
Amani Mahmudatul
Amani Mahmudatul Mohon Tunggu... -

berusaha sampai batas akhir!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjelajahi Teori-teori Pembelajaran

17 Oktober 2011   01:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:52 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu saat saya pernah berpikir bahwa teori itu sangatlah tidak berpengaruh bagi suatu hasil karena teori hanyalah sebuah konsep. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai merubah pandangan saya karena ternyata teori penting dan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh kelak.

Dalam dunia pendidikan, berbagai macam teori belajar dan pembelajaran berkembang dengan pesat. Secara umum, ada beberapa kriteria teori yang ideal diantaranya formal, akurat, konsisten secara internal, namun sekaligus juga cukup luas cakupannya sehingga meliputi seluruh topik mengenai pembelajaran dan motivasi. Contoh teori yang berkembang antara lain teori behavioristik, teori kognitif, teori konstruktivisme, dan teori humanisme.

Sejatinya setiap teori adalah baik meskipun tidak ada teori yang terbaik. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran teori. Teori yang dianggap sudah tidak bisa memenuhi tuntutan kebutuhan zaman digeser dan diganti dengan teori yang baru, yang lebih kompeks dan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar itu sendiri.

Contoh beberapa teori yang mengalami pergeseran antara lain pergeseran teori koneksionisme ke teori kognitif, dari teori kognitif ke teori konstruktivisme, dan dari teori konstruktivisme ke teori humanisme.

Teori yang dianggap paling efektif dalam pembelajaran pada saat ini adalah teori humanisme. Kelebihan dari teori humanisme adalah ”memanusiakan manusia”. Teori ini mampu menciptakan manusia yang ideal. Teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia, bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif yang erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang mampu meningkatkan kualitas ketrampilan interpersonal dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun