Mohon tunggu...
Mahmudahtul Amani
Mahmudahtul Amani Mohon Tunggu... -

cerewet,rebyeg,bingungen,selera humor tinggi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Kesadaran Identitas Perkembangan Jenis Kelamin pada Anak

2 Januari 2011   00:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:03 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kesadaran identitas jenis kelamin (gender identiy) adalah kesadaran anak tentang konsep peran pria dan wanita dalam kehidupan. Perkembangan peran jenis kelamin pada anak dipengaruhi oleh sejumlah faktor, diantaranya: pertama; faktor biologis. Perbedaan anatomis dan hormon antara pria dan wanita menyebabkan perbedaan psikologis diantara mereka. Kedua; faktor sosial. Anak mempelajari peran jenis kelamin melalui peniruan dan observasi terhadap perilaku orang lain. Ketiga; media massa. Pesan yang disampaikan oleh media massa memiliki pengaruh terhadap perkembangan peran seks. Keempat; pengruh perkembangan kognitif. Seiring dengan perkembangan kognitifnya, anak terus didorong untuk tetap konsisten berperilaku sesuai dengan peran jenis kelamin yang ada di benaknya. . Menurut Piaget pada usia 6-7 tahun peran jenis kelamin anak sudah konstan dan didorong untuk kompeten dan mencari aktivitas yang sesuai dengan peran jenis kelaminnya.

Menurut Hyde (1985), perbedaan antara pria dan wanita terlalu dilebih-lebihkan. Seolah-olah pria dan wanita adalah langit dan bumi. Padahal diantara mereka terdapat kecenderungan. Dalam aspek kognitif dan prestasi misalnya. Ada kecenderungan (meski belum meyakinkan) bahwa kemampuan verbal wanita lebih tinggi dari pria. Dalam segi sosial dan kepribadian, pria cenderung lebih agresif dan aktif, sedangkan wanita kebih mampu membaca emosi orang lain, toleran, dan lebih peduli. Dalam menyelesaikan masalah atau konflik, pria cenderung menggunakan kekuatan fisik, sedangkan wanita lebih menggunakan perasaan dan pendekatan persuasif.

Anggapan yang sering dilontarkan mastarakat adalah bahwa anak laki-laki harus tumbuh menjadi maskulin dan anak perempuan menjadi feminin. Dalam perkembangan selanjutnya, lahirlah konsep androgini sebagai alternatof dari konsep maskulin dan feminin. Androgini adalah suatu type kepribadian yang terdiri dari karakteristik-karakteristik yang diinginkan dari type kepribadian maskulin dan feminin. Orang yang androgini digambarkan lebih fleksibel dan bermental kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun