Mohon tunggu...
Mahmud Hilaluddin
Mahmud Hilaluddin Mohon Tunggu... -

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramadhan Terakhirku

29 Juli 2012   10:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:28 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1343554193743086786

Tiga yang lalu guruku mati Dua hari yang lalu temanku mati Kemarin tetanggaku mati Hari ini siapa lagi yang mati? Aku terpekur merenung Seandainya aku bertanya kepada mereka sebelum mati Apakah mereka yang telah mati tahu ini ramadhan terakhirnya? Sekarang aku bertanya kepadamu Apakah kamu tahu ini ramadhan terakhirku? Apakah kamu tahu ini bukan ramadhan terakhirku? Tidak tahu jawabmu!? Kalau begitu bolehkah aku menganggap ini bukan ramadhan terakhirku? Tidak boleh jawabmu!? Kenapa tidak boleh? Kamukan tidak tahu? Kamu tersenyum dan berkata, Ramadhan tahun lalu pasti bukan ramadhan terakhirmu Maka dengarlah nasehat ini Nasehat ini untukmu juga untuk diriku Maut pasti akan menjemput tanpa bisa ditunda Entah sesaat lagi  entah hari ini atau esok Entah sebulan atau setahun lagi Tidak ada pengetahuanmu walau sedikit kapan datangnya mati Sempurnakan puasa ramadhanmu Karena... mungkin ini adalah Ramadhan terakhirmu [caption id="attachment_190401" align="alignleft" width="320" caption="Kubur. http://kaahil.files.wordpress.com/2012/06/makam-raja-fahd.jpg"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun