Mohon tunggu...
Mahmud Naharuddin
Mahmud Naharuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sya mahasiswa teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Kembangkan Nugget Jamur Tiram Sebagai Alternatif Sumber Protein di Desa Bakalan, Mojokerto

19 Januari 2025   00:40 Diperbarui: 19 Januari 2025   00:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Inovasi Pengembangan Budidaya Jamur Tiram Menjadi Olahan Nugget Jamur (14/01/2025)

Desa Bakalan, Mojokerto—Dalam rangka mendukung pemberdayaan masyarakat desa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menciptakan inovasi pangan berbasis jamur tiram di Desa Bakalan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Inovasi ini diwujudkan melalui pengembangan nugget jamur tiram, yang tidak hanya bergizi tinggi, tetapi juga berpotensi menjadi sumber protein alternatif yang terjangkau.

Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Pak Khoirul, seorang petani jamur tiram yang aktif membudidayakan jamur di desa tersebut. Dalam kegiatan yang berlangsung selama beberapa minggu, para mahasiswa memberikan pelatihan kepada warga mengenai proses pengolahan jamur tiram menjadi nugget. Pelatihan ini melibatkan ibu-ibu PKK, remaja, dan beberapa kelompok usaha mikro setempat.

Mengangkat Potensi Lokal

Jamur tiram dipilih sebagai bahan dasar karena memiliki kandungan gizi yang melimpah, seperti protein sebesar 13,8 gram per 100 gram, serta kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Produk ini diharapkan mampu menjadi alternatif protein nabati yang sehat dan ramah lingkungan di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola makan sehat. Selain itu, jamur tiram mudah dibudidayakan, sehingga bahan baku dapat diperoleh dengan biaya yang relatif rendah.

Menurut Pak Khoirul, inovasi ini memberikan nilai tambah bagi hasil budidaya jamur tiramnya. "Sebelumnya kami hanya menjual jamur segar di pasar, tapi sekarang ada peluang untuk menjual produk olahan seperti nugget. Ini tentu meningkatkan pendapatan kami," ujarnya.

Proses Pelatihan dan Produksi

Mahasiswa KKN membimbing warga mulai dari tahap persiapan bahan, pembuatan adonan nugget, hingga pengemasan produk. Mereka juga memberikan materi terkait strategi pemasaran untuk memperluas jangkauan produk ke pasar lokal maupun online. Dalam proses produksi, warga diajarkan menggunakan bahan-bahan sederhana dan alat yang sudah tersedia, sehingga dapat meminimalkan biaya.

Antusiasme warga terlihat dari banyaknya peserta yang hadir selama sesi pelatihan. "Awalnya saya tidak tahu kalau jamur tiram bisa diolah jadi nugget. Setelah belajar, ternyata mudah dan hasilnya enak. Saya ingin mencoba menjualnya," ujar salah satu peserta pelatihan.

Potensi Ekonomi dan Keberlanjutan

Program pengembangan nugget jamur tiram ini tidak hanya berfokus pada pemberdayaan masyarakat, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga Desa Bakalan. Dengan permintaan pasar yang terus meningkat untuk produk makanan sehat, nugget jamur tiram diyakini memiliki prospek cerah sebagai salah satu produk unggulan desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun