Â
Sabtu dini hari, 28 November 2015, merupakan babak baru hubungan Bonek dan The Jak Mania dua suporter besar di Indonesia. Sudah bukan rahasia lagi, kedua suporter ini sebelumnya adalah rival. Namun yang terjadi pada malam itu, tak mengesankan kedua suporter pernah terjadi gesekan sebelumnya.
The Jak Mania yang naik dengan Kereta Gaya Baru Malam dan yang turun di Stasiun Pasar Turi disambut dengan hangat oleh Bonek. The Jak singgah ke Surabaya untuk memberi dukungan pada Persija yang berlaga di Malang.
Jika hal ini terjadi beberapa tahun yang lalu mungkin ceritanya akan lain, bukan sambutan hangat yang didapat namun sambitan batu yang datang, baik di Jakarta atau di Surabaya.
Meskipun sebelumnya kawan The Jak mendapat kabar hoax bahwa ada sweeping di Surabaya, tetapi pada akhirnya Bonek telah membuktikan kedewasaannya sebagai suporter besar.
Persebaya saat ini memang belum kembali berlaga dalam kompetisi nasional, namun Bonek terus mengorganisir diri dan tak melupakan hubungan dengan suporter lainnya.
Proses perdamaian mungkin masih panjang, namun sekecil apapun upaya perdamaian harus diapresiasi.
Ini adalah awal yang baik, semoga kedepannya hubungan Bonek dan The Jak bisa baik kembali.
Memang masih ada yang kontra dengan itikad baik ini. Tapi dengan kerja-kerja perdamaian dari kedua belah pihak, dan juga kebesaran hati, kita harus optimis akan wujud perdamaian tersebut.
Bagi yang kontra, akankah kalian akan terus mewariskan dendam pada penerus kalian?
Apakah kalian bangga akan jatuhnya korban dari kedua belah pihak karena perseteruan yang tak kunjung usai?
Mari kita wariskan semangat perdamaian dan suatu saat kita bangga menceritakannya pada anak cucu kita kelak.