Tanggal 13 Juni 2015, adalah dimulainya rangkaian acara Anniversary 88 Tahun Persebaya (1927). Di mulai dengan pertandingan eksibisi antara Andik And Friends vs Team Amigos. Tim Andik and Friends sendiri diperkuat ex punggawa Persebaya (1927), dan Tim Amigos adalah pemain-pemain asing yang bermain di Liga Indonesia.
Â
Kepastian kabar pertandingan tersebut saya peroleh satu minggu yang lalu, tentu saja ini adalah kabar menggembirakan bagi pendukung Persebaya (1927). Bagaimana tidak, Bonek telah rindu tribun, karena Persebaya sudah hampir 3 tahun tak berlaga.Â
Â
Setelah mendapatkan kepastian tanggal, saya segera melihat berkas-berkas pekerjaan saya, memilah antara yang urgent dan tidak, agar akhir pekan bisa berangkat dengan tenang. Lalu membuka aplikasi KAI Acces untuk melihat jadwal kereta, alhamdulillah di hari Jum'at masih tersisa satu seat, dan di hari Minggu masih tersedia cukup banyak kereta. Segera saya booking, daripada tidak mendapatkan tiket. Berangkat atau tidak, urusan belakangan yang penting tiket sudah di tangan.
Â
Memang sebenarnya saya belum pasti berangkat atau tidak, karena saya sendiri adalah kepala keluarga dengan 2 orang putra. Sehingga ijin istri dan kondisi rumah merupakan pertimbangan utama.
Â
Sesampainya di rumah dari pulang kerja, segera saya menelepon istri, untuk meminta ijin. Mengapa lewat telpon, karena saya bekerja di Jakarta, sedang istri tinggal di salah satu kota di Jawa Timur. Di dalam pembicaraan telepon itu, saya ceritakan kondisi keuangan, dan memastikan bahwa tidak akan menggangu kondisi keuangan keluarga, dan tidak akan mengurangi tabungan, karena alhamdulillah ada rejeki lebih dari proyek sampingan. Akhirnya istri mengijinkan, dengan catatan berimbang antara mbonek dan keluarga.
Â
Sebagai bentuk komitmen saya, rejeki lebih itu sebagian saya kirim ke istri, dan anak-anak saya belikan mainan dan baju baru, istripun jg saya belikan jilbab dan baju baru. Ini bukan sogokan, tapi bentuk komitmen saja, karena saya memang harus berimbang antara mbonek dan keluarga. Jangan sampai karena hobi, hubungan saya dengan keluarga tidak harmonis.