Mohon tunggu...
Mahlica Sarge
Mahlica Sarge Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Belajar itu butuh proses karena apa yang ingin dilakukan perlu usaha dan kerja keras

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jangan Sedih Bila Menghadapi Kritikan

29 Januari 2024   23:08 Diperbarui: 29 Januari 2024   23:11 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pernahkah Anda merasakan bagaimana dikritik habis-habisan, dicerca,hujatan, cemoohan oleh orang lain, mulai dari pakaian, gaya, kehidupan yang monoton. Sesungguhnya Anda mendapatkan buah kesabaran yang luar biasa dan semua itu tidaklah membahayakan diri Anda. Meskipun banyak yang mengambil hati dari perlakuan tersebut. Jadikan kritikan mereka itu pelajaran bagi Anda agar terus membuktikan bahwa Anda punya kemuliaan yang tidak mereka ketahui. Dan kritikan mereka itu pada dasarnya adalah pertanda bahwa Anda mempunyai harga dan derajat yang paling tinggi. Sebab, manusia hanya bisa menilai menurut pandangan mereka sendiri, ibarat kata, manusia tidak akan menendang bangkai anjing dan orang-orang yang tidak menghargai sedikit pun tidak akan pernah kena sasaran pendengki dan iri hati. Artinya, maka semakin tinggi Anda menerima suatu kritikan, cacian dari orang lain semakin tinggi pula harga Anda.

Seorang penyair yang bernama Zuher mengatakan bahwa : Mereka akan tetap dengki padaku meski aku telah mati, sungguh aneh dariku, kematian pun mereka selalu dengkikan. Artinya manusia selalu menbenci apa mereka lihat dari kita. Meskipun Anda miskin tak berharga, mungkin selalu saja ada yang mendengki dan juga jikalau Engkau manusia yang mulia, ketabahan dan seorang yang alim, engkau tidak akan lepas dari kedengkian, semua kritikan mereka ibarat suara anjing yang menggonggong karena kelaparan, dalam diri mereka belum cukup puas. Padahal Anda hidup untuk memberikan kebagaian dan sesuai kemampuan. Lantas apa yang di sedihkan, selalu dengki atas pencapaian orang lain.

Setiap manusia kemanapun selalu disertai kritikan, maka Anda harus tahan telinga mendengar kata-kata pedas dari orang lain. Karena Anda tidak akan pernah dapat membungkam mulut manusia untuk tidak melakukan pelecahan terhadap kehormatan Anda,yang Anda lakukan kepada mereka adalah melakukan kebaikan dan menghindari perdebatan kritikan mereka.

Seorang penyair berkata: Jika orang bodoh bicara,jangan kau timpali sebab sebaik-baik jawaban adalah diam seribu bahasa. Meski demikian, tak ada salahnya sesekali di lawan dan ditantang. 

Ada beberapa hal yang perlu Anda renungkan dan coba : Jangan pernah Anda mencoba membalas cercaan atau olok-olokan yang melukai hati Anda !karena, kesabaran dalam menghadapi semua itulah yang akan dengan sendirinya menguburkan semua kehinaan. Karena dibalik kesabaran terdapat suatu kemuliaan, dan diam adalah sebaik-baik sumber kekuatan untuk mengalahkan musuh, memaafkan adalah sumber mendapatkan pahala dan kemuliaan.

Ingatlah, separoh dari orang yang pernah mencerca atau mengkritik Anda itu akan melupakan cercaan mereka, sepertiga dari cercaan mereka tidak sadar apa yang mereka lontarkan dan selebihnya mereka tidak mengetahui apa dan mengapa mereka mencerca atau mengkritik Anda. Maka dari itulah, jangan pernah Anda masukkan ke lubuk hati cercaan mereka dan jangan pula berusaha membalas apa yang mereka katakana, biarkan saja seperti angina yang lewat dari pada menyakiti hatimu.

 Ibarat sebuah rumah yang didalamnya selalu tentram meskipun hanya ada sepotong roti di dalamnya, adalah lebih baik dari pada rumah yang penuh dengan makanan lezat ,mewah tetapi tidak pernah lekang dari kegaduhan,pertengkaran dan sumpah serapah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun