Mohon tunggu...
Mahlica Sarge
Mahlica Sarge Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Belajar itu butuh proses karena apa yang ingin dilakukan perlu usaha dan kerja keras

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gerbang Bunuh Diri adalah Depresi

26 Januari 2024   20:41 Diperbarui: 26 Januari 2024   20:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tidak usah banyak telaah ulang tentang depresi, karena kenyataannya telah membuka mata kita, bahwa depresi merupakan salah satu gerbang utama menuju bunuh diri. Dalam al-qur'an Surah An-Nisa' Allah mengingatkan kita : "Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri.

Telah banyak berita-berita yang disiarkan tentang depresi, misalnya orang yang kecewa , orang yang patah hati dan orang yang sedih, itu ada prosesnya. Patah hati itu ibarat seperti cermin yang pecah ,jika sudah hancur mengenai  seseorang maka muncullah rasa sakit. Patah hati itu disebabkan karena Depresi berat tanpa berjuang melawan kesedihan itu.

Seorang mantan presiden Amerika Serikat yaitu Ronald Reagan yang terkena penyakit mematikan yaitu depresi, ia berkali-kali menjalani operasi dimana usinya telah melewati tujuh puluh tahun." Kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi dan kokoh" (QS. An-Nisa: 78

Maksud ayat diatas jangan  pernah merasa diri kita hebat yang mempunyai jabatan tinggi, miskin kaya sama saja , apa yang perlu disombongkan? Manusia sering lupa apa tujuan hidup selama ini, selagi kita hidup kesehatan mental dan akal pikiran menjadi hal utama dalam timbulnya depresi, karena ditempat yang tinggi, gedung yang megah kematian selalu menyertai setiap manusia. Selain Ronald Roagen, seorang tokoh Napoleon Bonaparte yang dikatakan mati karena tertekan mentalnya di tempat pengasingannya.

Dalam peribahasa menyebutkan : Janganlah Anda membenturkan diri ke tembok !Artinya, janganlah Anda melawan orang-orang yang tidak memberi manfaat. Dalam kehidupan sehari-hari jika kau tak dapat melakukan sesuatu maka tinggalkanlah lakukanlah apa yang bisa kau lakukan selagi itu meembuatmu bahagia. Dalam sebuah motovasi yang dapatkan Buatlah dirimu dengan kesibukan dengan melupakan semua hal yang membuat dirimu depresi dengan kehidupan ini sampai kau tidak menyadari waktu berlalu begitu cepat.

Orang yang kembali mengenang masa-masa lalu, penderitaan dan segala dosa, artinya orang yang menghancurkan semangat hidupnya dan masa depannya, itu merupakan suatu kegilaan, ibarat pengemis lebih mengerti arti hidup sesungguhnya dari orang yang meratapi nasibnya sendiri.

Firman Allah dalam QS Ali-Imran:153 : Janganlah Anda menumbuk tepung! Karena itulah Allah menimpakan atas kamu kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah itu Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Untuk itu camkanlah Hidup didunia ini hanya sementara, jangan bunuh dirimu dengan penderitaan-penderitaan, kesedihan hingga berujung depresi yang akan menimbulkan kematian dan merusak jiwa ragamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun