Mohon tunggu...
Mahliana De Uci
Mahliana De Uci Mohon Tunggu... Freelancer - dan bagaimana saya harus mengisi kolom ini?

Gemar menonton bola dan main PES. Asli Majalengka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Kadang Terpikirkan Waktu Jalan di Belakang Kolbak

16 Mei 2021   14:21 Diperbarui: 16 Mei 2021   14:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Banyak kemungkinan, sedikit tindakan.

Sedang yang kedua adalah perjuangan kata-kata.

Pucat pasi, habis energi buat membaca di bawah atap. Malam-malam erotik, dangkal. Tanpa kedalaman. Masuk angin dan riak keluhan ringan. Saling bertumbuk hingga tiada jelas lagi masa depan seperti apa yang hendak dibangun.

Diajak mampir ke sebuah tempat. Sebuah bukit. 45 menit dari rumah. Ada kawanku berumah di situ. Dia bilang butuh teman untuk menertawakan kelemahan; Dia bilang mulai besok tak perlu dagang lagi, habis barang diutang pelanggan. Karam usaha jangka sebulan. Mencari kerja belumlah hasil. Benar-benar sekadar tertawa, tanpa beri tawaran. Ya, terluapkan. Untuk berapa lama? Kubawa pertanyaan pulang, gigiti bibir sepanjang jalan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun