Mohon tunggu...
Mahliana De Uci
Mahliana De Uci Mohon Tunggu... Freelancer - dan bagaimana saya harus mengisi kolom ini?

Gemar menonton bola dan main PES. Asli Majalengka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kawanku dan Bus Malam Bandung-Solo

11 Januari 2021   16:05 Diperbarui: 11 Januari 2021   16:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang bergetar
saat kau jabat tanganku
dan ucap terima kasih,
lantas bergegas
bawa barang
masuk dalam
bus malam
Bandung-Solo.


Kita menungguinya bersama. Bus itu.
Seolah hendak bawa kau ke masa depan
yang sama sekali lain dari hari ini.


Bukan berarti khidmat jeda tunggu.
Seperti biasa, kau handal memilin mimpi.
Dan tuturmu, duh, duh,
sungguh menggoda.


"Kota-kota besar di sana itu
menantang lagi mengenyangkan!
Bahkan 'tuk sekadar
anjing-anjing piaraan.
Hidup bakal lebih baik, boy!"

Tawaku berderai.
Kau sesekali tengok arloji.
Mata mendelik bila telinga
tangkap gemuruh kotor
roda-roda besar.

"Harapan, kawan, bisa jadi
penipu terlicik sedunia."


Dan siapakah aku
berkhotbah bagimu
yang lebih dalam
menatap dunia?
atau ada terselip
bintil-bintil kecemburuan
atas beraninya langkahmu?


Semoga bukan.
Semoga bukan.
Semoga bukan.


Lagipula,
benar ada
yang bergetar
kala kau jabat tanganku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun