Copa Libertadores 2020: Gelanggang Argentina dan Brazil

Jika publik Eropa masih menanti kembalinya fase gugur Liga Champions sekaligus reuni dua kawan lama antara Messi-Neymar, daratan Amerika Latin dan Copa Libertadores-nya kian dekat capai penghabisan.

Dengan menepinya Flamengo di babak 16, itu berarti tak ada lagi sang petahana dan kans menggondol trofi secara beruntun. Hanya dua laga berformat home-away yang memisahkan empat tim tersisa menuju Maracana, venue final 30 Januari ini.

Dan babak semifinal itu, bakal dihelat di minggu pertama Januari, mempertemukan River Plate kontra Palmeiras dan Boca Juniors-Santos. Dua utusan Argentina berbanding dua representasi Brazil. 

Lebih spesifik lagi: Buenos Aires lawan Sao Paulo.

Ha, seperti apa peta kekuatannya? Mana kakap, mana kuda hitam? Berikut ini selayang pandang dua laga 4 besar:

sumber: footballia.net

Palmeiras VS River Plate

Laga antara keduanya telah berlangsung pagi hari tadi waktu Indonesia. Bertandang di Estadio El Monumental, Buenos Aires, Palmeiras buktikan diri lebih siap dan efisien.

Luiz Adriano dan kawan-kawan hanya butuhkan 30% penguasaan bola untuk catatkan 11 tendangan ke gawang dan jaringkan 3 gol ke gawang kiper kawakan Franco Armani.

Sepakan jarak jauh Rony, akselerasi Luiz Adriano -eks Shakhtar Donetsk dan AC Milan- serta sundulan Matias Vina menyambut tendangan bebas menit 60 tak mampu dijawab  anak-anak asuhan Marcelo Gallardo.

Yang bikin frustrasi kubu Merah-Putih, ya tadi itu, penguasaan bola tak mampu dikonversi menjadi ancaman lebih. Sama-sama melepaskan 11 tendangan ke gawang, lebih dari separuh yang dilepaskan anak-anak River tak temui sasaran.

Kejengkelan seolah terekam dari terusirnya gelandang muda Jorge Carrascal setelah "terlalu bersemangat"  mencari bola. Sejenak ingatkan kita pada atraksi gelaran liga lokal yang tengah mandek.

Selamat bagi Palmeiras dan semangat buat River. Masih ada 90 menit yang panjang di stadion Allianz Parque pekan depan (13/01/2020)

sumber: footballia.net

Boca Juniors VS Santos

Dijadwalkan tanding esok pagi waktu Indonesia, Boca Juniors punya motivasi tinggi dedikasikan trofi kali ini buat mendiang Diego Maradona, yang juga dikenal pendukung klub Biru-Kuning fanatik hingga muncul istilah Maradona Box di El Bombonera.

Miguel Angel Russo mengincar titel Libertadores pertama Boca sejak 2007. Ia telah membangkitkan gairah bola Si Ngotot, Carlos Tevez, dengan bangun tim yang berpusat pada striker veteran tersebut. Duetnya dengan Roman Abila dan pergerakan Eduardo Salvio, mantan bintang Atletico Madrid dan Benfica, terbilang nyetel dan potensial.

Sementara Santos ingin kembali teguk prestise tertinggi dengan tenaga para pemuda yang lapar prestasi. Kaio Jorge, Marinho, Yefferson Soteldo nyaman meneror pertahanan lawan, sebab tahu bahwa Sandry dan Lucas Verissimo akan galang lini belakang jika sewaktu-waktu diserang.

Bila berhasil mencatatkan diri sebagai jawara, nama-nama ini bakal bersanding dengan Pele, Neymar, Edu Dracena dan Mauro Ramos sebagai penyumbang trofi Libertadores bagi O Peixe.

Pertemuan ini kemungkinan bakal menyuguhkan adu taktik antara Russo, di bench klub Buenos Aires, dan Cuca di pihak seberang. Keduanya senang memanfaatkan lebar lapangan meski memiliki kecenderungan memasang formasi berbeda; Russo dengan 4-4-2, Cuca 4-3-3. Siapa yang lebih mampu mengeksploitasi sisi sang lawan tampaknya bakal tertawa di akhir.

***

Dari guratan head-to-head musim ini, dimana wakil Argentina dan Brazil saling menyingkirkan di babak knock-out, mempertontonkan superioritas Tango atas Samba.

Dari 8 duel di Copa Libertadores dan Sudamericana, 7 diantaranya berujung selebrasi kemenangan tim-tim Argentina. Poin trivia yang barangkali ingin dipertegas River dan Boca, sementara duo Palmeiras-Santos berkesempatan pertipis selisih kurang apik.

Ay, ay, ay Amigo, lemparkan angka-angka statistik ke udara. 'Ni lho Maracana di depan mata!