Guru bukanlah profesi bagi seorang muslim apalagi sebatas cita-cita belaka, menjadi guru merupakan suatu kewajiban. Â Karena guru adalah pelanjut risalah kenabian.Â
Rasulullah merupakan seorang guru yang sukses yang mampu merubah peradaban manusia.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam QS. Al-Jumu'ah ayat 2:
Â
"Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata."
Karena kita umat Rasulullah, maka mengikuti ajaran beliau merupakan suatu keharusan. Sudah sepantasnya menjadi guru adalah profesi utama dalam kehidupan kita, adapun profesi lain seperti dokter, pilot, pengusaha dan lainnya merupakan profesi kedua kita.Â
Allah dan Rasul-nya telah memerintahkan kepada setiap umat Islam untuk menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Salah satu wasilahnya adalah dengan menyampaikan kebaikan-kebaikan tersebut layaknya guru yang mengajarkan bait-bait ilmu.
Selain dalil tadi, juga terdapat satu hadist yang mempertegas bahwa Rasul itu adalah seorang guru.Â
Dari Amru bin 'Ash, ia berkata: "suatu hari Nabi keluar dari rumahnya lalu pergi ke masjid, di masjid nabi melihat terdapat dua kelompok yang sedang berkumpul. Kelompok pertama mereka bersama-sama membaca Alquran dan berdoa. Adapun kelompok yang kedua mereka berkumpul untuk belajar mengajar. Rasulullah berkata: "kedua kelompok tersebut baik, kelompok pertama mereka membaca Alquran dan berdoa kepada Allah, jika  Allah menghendaki doa-doa mereka akan segera terkabulkan atau Allah akan menundanya. Sedangkan kelompok kedua mereka berkumpul untuk belajar mengajar, dan aku duduk bersama mereka karena aku adalah seorang guru."
Menjadi guru sejatinya menjadi teladan bagi para murid, dan Rasulullah adalah sebaik-baik teladan. Dengan keteladanan beliau Rasullullah mampu menjadi guru yang sukses dan merubah peradaban suatu bangsa yang awalnya penuh dengan kejahilan.Â
Bentuk kejahilan kaum kafir Quraisy tersebut Allah jelaskan dalam Al-Qur'an dalam surah An-Nahl: 58-59