Berbicara tentang pendidikan di Indonesia, seperti yang kita ketahui bahwa setiap daerah di Inndonesia belum mendapatkan perhatian yang sama mengenai pendidikan, baik dari fasilitas, siswa, ataupun tenaga pendidik (guru). Bahkan ini tidak hanya terjadi di daerah pelosok, melainkan di daerah pinggir kotapun juga belum mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah.
Seperti di daerah Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember-Jawa timur, tepatnya di SDN Klungkung 2. Salah satu sekolah yang perlu perhatian dari pemerintah. Sekolah tersebut hanya dihuni dengan 19 siwa dan 5 orang guru termasuk kepala sekolah. Mereka belajar dengan fasilitas seadanya, dan dengan keadaan kelas yang menurutku kurang layak ditempati, apalagi ketika hujan turun, ruangan kelas menjadi becek akibat atap yang bocor. Tidak hanya itu terkadang mereka bersekolah tanpa alas kaki, hanya memakai sandal bahkan ada yang tidak memakai alas kaki sama sekali, padahal medan yang dilalui untuk sampai ke sekolah cukup sulit jika dibandingkan dengan usia mereka. Namun mereka tidak pernah patah semangat untuk sekolah, karena mereka sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan. Hingga merekapun memiliki cita-cita masing-masing untuk dapat merubah bangsa menjadi lebih baik. Tidak hanya para siswa yang patut diberi acungan jempol karena semangatnya, tetapi gurunya pun perlu dikasih acungan jempol juga.
Keterbatasan tenaga pendidik, tidak menurunkan semangat para guru disana sebagai pejuang pendidik. Mereka dengan sabar dan ikhlas berbagi cerita, waktu dan ilmu untuk peserta didik. Guru yang seperti inilah yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah, bukan hanya guru yang bertitle. Mereka melakukan hal tersebut tanpa memikirkan imbalan yang mereka dapat mereka hanya berfikir bahwa peserta didiknya wajib mendapatkan pengetahuan dan menjadi orang yang berguna bagi bangsa.
Kondisi sekolah SDN Klungkung 2 yang sangat meprihatinkan, membuat banyak relawan turun tangan untuk membantu sekolah tersebut ada yang memberikan donasi adapun yang hanya memberikan edukasi, bahkan ada juga yang memberikan keduanya. Salah satunya yaitu dari keluarga MRI Jember yang merupakan organisasi yang terjun di bidang kemanusian salah satunya di budang pendidikan. Kami memberika sedikit edukasi mengenai mitigasi bencana, karena sekolah mereka berada di daerah yang rawan terjadi bencana. Tidak hanya itu kami juga membagikan sedikit donasi berupa susu kepada para siswa.
Paparan diatas adalah gambaran sebagian kecil dari pejuang sekolah anak bangsa, dengan semangat menggebu meski banyak kekurangan dirasakan. Kita sebagai mahasiswa juga tidak boleh patah semangat, harus bisa lebih semangat dari mereka. Dari mereke kita juga bisa belajar apa arti bersyukur, bersyukur bisa kuliah, bersyukur setiap bulan dapat kiriman. Bersyukurlah masih banyak orang yang kurang beruntung daripada kita.😊 Himbauan untuk pemerintah agar bisa lebih teliti dalam melakukan assesment di bidang pendidikan, agar semua mendapat perhatian yang sama baik di daerah kota maupun desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI