Ramadan hari kedelapan belas. Hari ini kita masih melanjutkan pembahasan Kitab Shahih Bukhari bab tanda keimanan. Berikut teks haditsnya:
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abdullah bin Jabar, berkata; aku mendengar Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tanda iman adalah mencintai (kaum) Anshar dan tanda nifaq adalah membenci (kaum) Anshar".
Kemarin kita sudah membahas bagian pertama, yaitu tentang kaum Anshar dan mengapa kita perlu mencintai mereka.Â
Hari ini, kita akan membahas bagian kedua, yaitu orang yang membenci kaum Anshar, yang merupakan pertanda ia memiliki sifat munafik.Â
Apa itu munafik? Dalam agama ada dua macam munafik.Â
Pertama, munafik iktikadi, orang yang secara lahiriah lisan mengaku beriman, tetapi hatinya ingkar. Seluruh ayat Al-Quran yang menunjukkan tanda orang munafik, semuanya merujuk kepada kemunafikan jenis ini.
Seseorang sulit sekali bisa mendeteksi kemunafikan ini. Bahkan Rasulullah pun tahu karena diberi tahu Allah SWT.Â
Kedua, munafik amali, yaitu munafik yang disebutkan dalam hadits Nabi SAW. Nabi bersabda, "Ciri orang munafik itu ada tiga; jika berbicara berbohong, jika berjanji tidak ditepati, dan jika diberi amanah khianat.
Orang munafik jenis ini tidak benci dan memusuhi Islam, cuma sifat dan perlakuan sehari-harinya tidak menunjukkan orang Islam.
Konsekuensi kedua jenis munafik inipun berbeda. Munafik jenis yang pertama hukumannya lebih keras daripada orang kafir (QS An-Nisa, 145). Mengapa? Karena munafik jenis ini paling susah dihadapi.