Dikisahkan dalam suatu riwayat bahwa makhluk Allah SWT selain manusia mengadu kepada Allah SWT. Langit mengadu, "Ya Allah, izinkan aku meruntuhi manusia, karena mereka durhaka " Bumi mengadu, "Ya Allah izinkan aku menelan manusia, karena mereka tidak bersyukur."Â
Jawaban Allah SWT, "Diam kalian semua, sekiranya kalian yang menciptakan manusia, kalian tidak akan tega melakukan itu."Â
Hal ini menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah SWT kepada manusia.
Inilah mengapa hadits ini menuntun kita untuk saling menyayangi, saling mengasihi.Â
Meskipun terkadang terjadi perbedaan diantara kita sesama manusia, itu adalah fitrah yang perlu kita syukuri.
Dalam hidup, perbedaan itu sudah menjadi ketentuan Allah SWT. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia memiliki perbedaan bahasa dan warna kulit (QS Ar-Rum: 22).
Oleh karenanya, kita dilarang menghina suku bangsa. Suku bangsa seseorang itu dipilihkan oleh Allah SWT, bukan kehendaknya sendiri(QS Al-Qasas: 68).
Hadits ini juga memiliki spirit kesempurnaan iman dalam hal ukhuwah islamiyah. Sesama muslim yang harus dikedepankan adalah persamaannya, bukan perbedaannya. Sejatinya, mukmin itu semua bersaudara (QS Al-Hujurat:10).Â
Allah SWT mengaitkan tema memperkuat tali persaudaraan, tidak bercerai-berai, dengan ketakwaan (QS Al-Imran: 103).Â
Persaudaraan anshar dan muhajirin bisa dijadikan teladan (QS Al-Hasyr: 9)
Rasul SAW ketika hijrah ke Madinah langsung membangun masjid Kuba. Kemudian Rasul SAW mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshar.Â