Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Haji Udin Berbuka Puasa dengan Teh Panas

11 April 2022   05:26 Diperbarui: 11 April 2022   06:21 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurma Haji Udin (dokpri)

Misalnya, terkadang remaja banyak menghabiskan waktu menunggu berbuka dengan hal-hal yang tidak produktif. Mereka menyebutnya "ngabuburit." Ngabuburit sendiri berasal dari istilah bahasa Sunda yang artinya menunggu waktu petang. 

Sebenarnya, ngabuburit juga bisa dilakukan dengan cara yang produktif. Ngabuburit di masjid bisa dilakukan dengan mengaji atau berdiskusi agama. 

Selain itu, remaja juga bisa mengorganisasikan kegiatan bakti sosial, membagikan takjil atau paket iftar sambil ngabuburit menunggu waktu berbuka.

Di era gawai seperti sekarang ini, banyak juga remaja yang ngabuburitnya di gawai saja, atau bisa kita sebut ngabuburit digital. 

Hal ini pastinya ada sisi positif dan negatifnya. Selama itu dilakukan secara terkontrol dan dilakukan sebagai variasi kegiatan sehingga tidak terindikasi kecanduan, maka hal itu bisa saja dilakukan. 

Terkontrol juga bisa diartikan dengan memilah dan memilih hal-hal positif yang bisa dilakukan melalui gawai.

Selain dilema ngabuburit, mengontrol nafsu makan ketika berbuka terkadang menjadi dilema tersendiri. Nafsu makan yang tidak terkontrol terkadang membuat kita bertingkah layaknya seperti orang yang balas dendam ketika berbuka.

Semua makanan yang ada dihadapan dilahap sehingga tak tersisa ruang sedikitpun di dalam perut. Akibatnya, waktu berbuka yang seharusnya bisa diisi dengan banyak berdoa, malah harus dihabiskan dengan mengurusi masalah pencernaan karena kekenyangan.

Ya, begitulah buka puasa, momen yang paling dinanti bagi siapapun yang berpuasa. Ada hikmah dan dilema, semua bercampur aduk mewarnai waktu berbuka yang penuh kebahagiaan. 

Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun