Bicara tentang cita-cita, yang terbersit dalam pikiran kita biasanya tentang profesi masa depan. Ketika ditanya, "Apa cita-citamu?" Pasti ada yang menjawab mau jadi dokter, guru, atau presiden.
Namun sebenarnya, cita-cita memiliki arti yang lebih luas. Dalam KBBI, cita-cita didefinisikan sebagai keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran.
Artinya, cita-cita itu tidak mesti berhubungan dengan profesi, dan juga tidak mesti berhubungan dengan masa depan. Apa yang selalu kita pikirkan itulah yang namanya cita-cita.
Tentang Cita-cita
Sebagai manusia, pastinya banyak yang kita pikirkan, tetapi semuanya tidak mesti menjadi cita-cita.Â
Di sisi lain, cita-cita juga semestinya tidak hanya satu. Lebih baik kita memiliki beberapa cita-cita, tetapi kita harus mampu memprioritaskannya, menyesuaikannya dengan realita dalam kehidupan kita.
Sejatinya, cita-cita itu masih bersifat harapan, keinginan, bahkan mimpi atau angan-angan. Yang sebenarnya kita hadapi dalam kehidupan adalah realita.
Terkadang realita berhimpitan dengan cita-cita. Namun kebanyakan yang sering kita hadapi adalah ketika realita bertolak belakang dari cita-cita.
Beruntung bagi seseorang yang cita-citanya berhimpitan dengan realita. Jika ini terjadi, hidup dipenuhi kebahagiaan, bagaikan hadiah terindah yang diberikan Tuhan.
Bagaimana bagi seseorang yang cita-citanya bertolak belakang dengan realita? Apakah ia harus mengubur cita-citanya? Atau lari dari realita hanya untuk mewujudkan cita-citanya?
Jika kita harus memilih antara realita dan cita-cita, rasanya kita akan sulit memutuskannya. Cita-cita pasti yang utama, tetapi kita tidak bisa menafikan realita.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!