Apalagi di bulan Ramadan kebanyakan orang malas bergerak (mager) dan inginnya tinggal di rumah saja.
Bagi yang tinggal di perkotaan, transportasi terkadang juga membuat seseorang berpikir ulang untuk mengikuti kegiatan. Jikapun transportasi ada, kemacetan menjadi pertimbangan lain bagi seseorang untuk memutuskan tidak mengikuti kegiatan, walaupun ia diundang.
Kegiatan virtual menjadi solusi nyata mengatasi kendala jarak dan transportasi tersebut. Hal ini disebabkan karena kegiatan virtual ini bisa dilakukan dari rumah saja, seseorang tidak perlu pergi kemana-mana. Â
Kegiatan antar kota, antar provinsi, bahkan antar negara bisa diikuti dengan mudah dari rumah. Dimensi jarak pun seolah dinafikan dengan kegiatan virtual. Tak ada lagi kendala transportasi dan kemacetan yang bisa dijadikan alasan.
Selain itu, kegiatan virtual juga bisa menjadi solusi masalah finansial kegiatan. Kegiatan virtual tidak memerlukan biaya sewa gudang, dekorasi, maupun konsumsi. Anggaran kegiatan pun bisa dipangkas ataupun ditiadakan.
Bukber Virtual
Di bulan Ramadan, salah satu tradisi rutin yang sering dilakukan adalah buka bersama (bukber). Di masa pandemi ini, kegiatan bukber pun bisa dilakukan secara virtual.
Mungkin sebagian kita berpikir, bagaimana mungkin kegiatan bukber bisa dilakukan secara virtual? Bagaimana konsep acara yang mungkin bisa dilakukan?
Menurut saya, bukber virtual sangat mungkin untuk dilakukan.  Karena sebenarnya, esensi bukber adalah kebersamaan bukan berbukanya. Buka puasa hanyalah menjadi wasilah kebersamaan tersebut.
Atmosfer kebersamaan bisa didapatkan secara virtual. Kebersamaan virtual bisa diramaikan dengan acara tambahan, berupa ceramah, penampilan, ataupun pertunjukan dari peserta baik secara langsung atau melalui video yang telah direkam sebelumnya.Â
Ketika sudah bisa bersama, walaupun secara virtual, yang lain bisa disesuaikan. Makanan untuk menu buka puasa bersama pun bisa disiasati. Yang paling mudah, semua peserta bukber bisa makan makanan yang ada di rumahnya masing-masing.Â
Untuk lebih mendapatkan kesan bukbernya, panitia pun bisa menyiasati dengan menentukan menu yang sama untuk disantap.