Jika Anda seorang guru, pastinya Anda sering memberi tugas kepada siswa, baik tugas yang diberikan di dalam kelas maupun di luar kelas. Apalagi di era pembelajaran daring seperti saat ini, pemberian tugas menjadi salah satu cara guru untuk bisa memberikan materi.Â
Hal ini terpaksa harus dilakukan, karena pembelajaran daring pastinya memiliki keterbatasan. Dengan tidak adanya interaksi fisik, tak ada jalan lain untuk bisa mengajarkan materi lebih dalam selain memberi tugas.
Tugas boleh saja diberikan, asal jangan berlebihan. Bukankah hal ini yang banyak dikritik orang tua karena di era pembelajaran daring guru terlalu banyak memberikan tugas yang membuat anak semakin stres belajar daring.
Memberi Tugas Presentasi
Salah satu bentuk tugas yang banyak diberikan guru adalah tugas presentasi. Dalam model pembelajaran 5E (Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate), tugas presentasi biasanya dilakukan pada proses explain (menjelaskan). Presentasi digunakan siswa dalam rangka membagi pengetahuan yang didapatkan dari hasil kerjanya membahas materi pembelajaran pada fase explore (eksplorasi).
Siswa secara individu atau kelompok menjelaskan topik pembahasan kepada teman yang lain di depan kelas. Pada proses ini, guru berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang mengarahkan, mengklarifikasi, dan melengkapi hal-hal yang dirasa masih kurang.
Dalam melakukan presentasi, berbagai macam platform bisa digunakan siswa. Power point, prezi, dan google slides adalah beberapa platform yang paling sering digunakan. Tools tambahan untuk membuat presentasi lebih menarik juga biasa digunakan, misalnya video, gambar, maupun animasi.Â
Selain itu, di masa pembelajaran daring terkadang presentasi juga memanfaatkan beberapa tools online yang bisa membuat presentasi lebih interaktif seperti peardeck, nearpod, atau mentimeter. Menggunakan tools tambahan tersebut membuat presentasi lebih hidup dan tidak membosankan.
Pada era pembelajaran daring, presentasi mungkin akan lebih lancar dilakukan. Pada masa pembelajaran normal, teknologi dan peralatannya biasanya menjadi salah satu kendala ketika melakukan presentasi. Proyektor yang kurang baik, kabel yang rusak, sound system yang bermasalah adalah beberapa kendala yang sering terjadi.
Kini, melakukan presentasi tak perlu lagi menggunakan proyektor, kabel, atau sound system. Semua sudah terintegrasi dengan sistem pembelajaran daring. Siswa tidak perlu mempersiapkan hal-hal teknis itu lagi.
Selain itu, secara psikologis juga akan terjadi perubahan. Siswa akan lebih merasa nyaman. Ketika melakukan presentasi mungkin siswa hanya akan berhadapan dengan layar di depannya. Beda halnya ketika pembelajaran secara normal dimana siswa harus mempresentasikan di depan kelas dengan ditonton teman-temannya. Pasti akan ada perasaan gugup, minder, dan kurang percaya diri yang mengganggu psikologinya.