Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keteladanan dalam Membantu Siswa

19 November 2020   05:55 Diperbarui: 19 November 2020   06:04 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru membantu siswa(Dok. Inovasi Kaltara via kompas.com)

Intinya, untuk membantu siswa, guru harus memberikan pengaruh kepada siswa, sudah pastinya pengaruh yang positif. Pengaruh yang bisa membawa perubahan pada diri siswa ke arah yang lebih baik. Pengaruh yang diberikan dengan kehadiran guru untuk merangkul siswa, menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati dan membentuk masa depan mereka.

Sebenarnya, jika kita pikirkan, cara paling efektif membantu siswa adalah dengan menanamkan nilai-nilai pendidikan melalui pemberian contoh. Ini yang biasanya kita sebut keteladanan. Disini kita bisa memahami apa korelasi antara keteladanan dan membantu siswa.

Misalnya, jika kita ingin membantu siswa mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam salah satu bidang, maka ada baiknya guru itu sendiri juga bisa menguasai kemampuan di bidang bidang tersebut. Jika kita ingin membantu siswa menjadi seorang atlit sepak bola profesional, ada baiknya guru juga bisa dan memahami permainan sepak bola. Ini idealnya.

Mencapai keidealan memang sulit. Rasanya tak ada seorang guru yang benar-benar lengkap memiliki kemampuan, keahlian dan kemahirannya pada semua bidang.

Ketika guru tidak mahir, tidak memiliki kemampuan pada bidang yang diminati siswa, bukan berarti guru tidak bisa membantu. 

Bantuan tetap bisa diberikan guru dengan cara mengarahkan siswa kepada seseorang yang ahli. Sudah pastinya, ketika melakukan ini, pengawasan dan pengontrolan harus tetap dilakukan oleh guru. 

Melalui bantuan cara ini, tidak seharusnya guru lepas tangan dan memberikan semua kuasa kepada orang lain. Sebenarnya, inti membantu siswa pada keadaan ini ada pada pengawasan dan pengontrolan, mungkin sesekali melakukan evaluasi.

Ketika bantuan orang lain pun tidak memungkinkan, maka cara terakhir yang bisa guru lakukan untuk membantu siswa adalah dengan kata-kata yang menginspirasi, dan nasehat yang menyejukkan hati. Setidaknya dengan kata-kata dan nasehat, guru bisa mebangkitkan motivasi dalam diri siswa. Motivasi inilah yang diharapkan menjadi modal besar bagi siswa dalam mencapai keberhasilan.

Alhasil, nilai-nilai kebaikan bisa diberikan dengan memberikan contoh. Memberikan contoh dapat dilakukan dengan membantu siswa. Membantu siswa banyak jalannya, bisa disesuaikan dengan kemampuan yang guru miliki.

Yang penting adalah kehadiran guru untuk membantu segala macam dinamika kehidupan siswa. Rasanya inilah makna dari keteladanan dari seorang guru, keteladanan yang akan membawa pengaruh sampai kapanpun dalam kehidupan siswa.

[Baca Juga: Menyoal Kualitas, Komprehensivitas, dan Universalitas Guru]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun