"Pendidik dinilai dari kualitas, komprehensivitas dan universalitas metodologi pengajarannya," ini salah satu quote yang saya sampaikan pada seminar Academy of Future Teacher (AFT) tentang How to be a role model teacher.
Program AFT yang diadakan konsultan pendidikan Eduversal Indonesia  bertujuan untuk mencetak para guru yang berkompeten, berkarakter, dan siap mendedikasikan dirinya untuk memajukan pendidikan Indonesia. Sudah tentunya untuk mencapai ini, diperlukan guru yang berkualitas, komprehensif, dan universal dalam pengetahuannya.
Kualitas, Komprehensivitas, dan Universalitas
Ketiga hal tersebut adalah hal penting dimana baik tidaknya guru bisa dinilai dengannya. Ketiga hal tersebut semuanya harus ada pada metodologi pengajaran. Metodologi pengajaran disini tidak hanya diartikan pengajaran di dalam kelas, tetapi juga mencakup pengajaran di luar kelas. Pengajaran disini juga tidak terpaku pada pengajaran akademik, tetapi juga meliputi pengajaran karakter, moral, dan sikap siswa.
Mari coba kita jelaskan lebih jauh ketiga hal tersebut.
Pertama, guru harus berkualitas, baik secara kepribadian maupun secara keilmuan. Kepribadian menunjukkan kualitas diri. Kualitas diri menjadi nilai utama bagi seorang guru. Karena sejatinya, seperti kata pepatah guru adalah seseorang yang digugu dan ditiru. Oleh karenanya, guru harus memperhatikan benar-benar kualitas diri dan kepribadiannya. Jika tidak, apa akan jadinya para siswa yang akan menggugu dan menirunya.
Selain kualitas diri, seorang guru juga seharusnya memiliki kualitas keilmuan yang juga mumpuni. Kebanyakan siswa akan melihat gurunya dari bagaimana kemampuan keilmuannya, baik keilmuan bidang yang diampunya, maupun keilmuan keguruannya. Karena, bagi siswa, guru adalah sumber ilmu pertama yang paling utama. Siswa akan sangat mengharapkan banyak hal dari gurunya.
Kedua, guru harus memiliki kemampuan yang komprehensif. Ini penting, karena pekerjaan guru adalah mendidik manusia, dan manusia adalah makhluk Tuhan yang paling kompleks dan dinamis, manusia juga memiliki berbagai macam dimensi.
Guru dituntut memiliki pengetahuan yang komprehensif untuk bisa menanganinya. Segala bidang perlu dikuasai, atau paling tidak diketahui. Ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi dan berbagai ilmu lainnya seharusnya bisa dipelajari seorang guru, walau tidak mesti harus mendalam.Â
Tujuannya, untuk mendidik pastinya. Menghadapi berbagai macam siswa memerlukan berbagai macam pengetahuan yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk keperluan pendidikan.
Ketiga, guru harus memahami nilai-nilai keuniversalan. Artinya guru harus memandang sesuatu secara global. Apalagi di era globalisasi seperti saat ini, guru seharusnya bisa berpikir secara umum dengan mengedepankan nilai-nilai universal yang bisa diterima semua kalangan.