Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Orangtua Dipanggil Sekolah adalah Proses Pendidikan, Bukan Proses Pengadilan

21 Oktober 2020   16:44 Diperbarui: 23 Oktober 2020   10:16 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orangtua ke Sekolah. | Sumber: Dok Tanoto Foundation via kompas.com

Kemarin kami memanggil salah satu orangtua siswa untuk mendiskusikan tentang evaluasi pembelajaran daring yang sudah berlangsung selama setengah semester. Pertemuan dilaksanakan secara daring.

Terus terang, hal ini membuat guru dan orangtua di awal terasa kurang nyaman. Karena pemanggilan orangtua oleh sekolah identik dengan adanya permasalahan pada siswa.

Dalam pertemuan tersebut hadir semua jajaran pengelola sekolah, dari mulai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas dan beberapa guru pengajar.

Problematika Pembelajaran Daring

Yang ingin dibahas adalah adanya laporan dari beberapa guru pengajar bahwa siswa yang orangtuanya dipanggil ini sering tidak mengikuti pelajaran pada hari-hari tertentu. 

Selain itu, ada laporan dari guru yang lain bahwa siswa yang sama tidak mengumpulkan beberapa tugas yang diberikan, atau kalaupun mengumpulkan terkadang agak terlambat.

Dua permasalahan ini sebenarnya adalah permasalahan klasik pada siswa. Ketika sebelum pandemi, ada saja siswa yang suka membolos atau tidak mengerjakan tugas. Di masa pandemi, ketika kontrol semakin longgar pastinya hal-hal seperti ini akan semakin sering terjadi.

Berbagai macam alasan pun dijadikan kambing hitam. Alasan jaringan, laptop error, habis kuota (bagi yang tak memiliki wifi) atau kehabisan charger adalah di antara alasan-alasan yang sering disampaikan siswa.

Problematika ini akan semakin rentan terjadi ketika kedua orangtua bekerja. Orangtua berangkat bekerja pagi hari ketika pembelajaran daring belum dimulai dan pulang bekerja sore ketika pembelajaran daring sudah selesai. Pengontrolan hanya bisa dilakukan juga lewat daring.

Bertambah rumit lagi ketika anaknya ditanya mengenai pembelajaran oleh orangtuanya, anaknya selalu memberikan jawaban yang seolah-olah pembelajaran berjalan lancar, baik-baik saja, tanpa adanya kendala.

Inilah yang terjadi dengan siswa kita ini. Dan ini kita pahami, ketika kita bertemu dan duduk bersama dengan orangtuanya.

Pertemuan Orangtua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun