Syukurnya, puspresnas berkomitmen untuk melanjutkan kompetisi ini. Kompetisi dipersiapkan untuk dilaksanakan secara online. Berbagai penyesuaian dilakukan, perubahan tak bisa dihindari.Â
Ternyata, takdir Tuhan memang menghendaki bahwa perubahan nama KSN ternyata harus diikuti juga dengan perubahan format. Meskipun hal ini diluar dari perencanaan awal puspresnas.
KSN Online dan Hikmahnya
Kata bijak mengatakan, "Segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya". Begitu juga dengan KSN tahun ini, meskipun dilaksanakan dengan segala keterbatasannya, tidak mengurangi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Bahkan boleh dibilang nilai-nilainya lebih terasa.
Pendidikan itu selalu memiliki dua sayap. Sayap akademik dan karakter. Kehilangan satu sayap, tidak akan bisa membuat burung terbang. Kehilangan satu sayap tidak akan membuat pesawat seimbang. Keduanya harus ada dan keduanya harus saling melengkapi.
KSN itu biasanya dijadikan simbol akademik. Anak-anak pintar, super pintar/jenius berkumpul disini. Kepintaran/kejeniusan dan karakter yang baik harus bisa dipersatukan bahkan diintegrasikan. Ibarat jus, harus diblender supaya bercampur menjadi satu memberikan rasa yang lebih enak untuk dinikmati.
Jika tidak diperhatikan, anak-anak pintar dan jenius ini memiliki potensi besar untuk terjerumus kepada kesombongan, ego diri, materialis, bahkan ateis. Yang terakhir bisa membuat mereka salah memahami akan makna kehidupan yang hakiki. Akhirnya menjadikan ilmu pengetahuan menjadi Tuhan.
Dengan diadakannya kompetisi secara online setidaknya memberi kesempatan lebih bagi para pembimbing, pelatih dan pembina untuk lebih lagi menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta KSN.
Ada dua nilai karakter yang bisa dikedepankan, yaitu kejujuran dan disiplin diri. KSN bisa dijadikan instrumen penting dalam mempraktekkan keduanya.
Untuk kejujuran, panitia di puspresnas dari jauh-jauh hari telah mensosialisasikan pakta integritas yang harus diisi peserta. Dengan pakta integritas diharapkan peserta lebih bisa jujur dalam mengerjakan soal, mengedepankan kebenaran daripada sekedar mengejar jawaban yang benar.
Kebenaran dan kejujuran adalah saudara sekandung. Kejujuran berarti berkata dan bertindak yang benar. Benar disini tidak bermakna harus selalu memberikan jawaban yang benar pada setiap soal. Benar disini berarti mengerjakan soal sesuai dengan aturan. Jawaban bisa saja salah, tetapi jika soal dikerjakan sesuai dengan aturan, itulah kebenaran yang hakiki.
Nilai yang kedua adalah disiplin diri. Disiplin diri adalah bagian dari kedisiplinan. Kedisiplinan berarti ketaatan kepada peraturan. Disiplin diri berarti ketaatan kepada peraturan yang dimotori diri sendiri. Artinya harus ada inner motivation dalam diri.