Di era globalisasi seperti sekarang ini arus budaya asing begitu gencarnya datang ke negara kita. Tugas kita bersama untuk melestarikan budaya milik asli negara kita. Jangan sampai pohon yang rimbun yang tumbuh di negara kita akan kehilangan buahnya atau justru buahnya dinikmati negara lain.
Batik yang Selalu PantasÂ
Selain dimensi budaya, tak bisa dipungkiri batik juga memiliki dimensi fesyen yang patut untuk diapresiasi. Batik dengan warna dan corak yang beragam seolah menjadi daya tarik tersendiri.
Pakaian adalah salah satu kebutuhan sandang yang perlu diperhatikan. Tak pelak, cara berpakaian akan menunjukkan karakter, status sosial dan peradaban seseorang.Â
Berbagai macam batik dengan berbagai macam model dan corak pernah saya pakai. Ada yang berharga murah, ada juga yang mahal, ada yang hasil membeli sendiri, ada yang hadiah pemberian orang. Walaupun beragam batiknya, tetapi ada satu hal yang sama, kebanggaan memakai batik tak pernah berbeda. Itulah mengapa batik selalu jadi pilihan saya, ketika bingung memilih pakaian yang dikenakan.
Jika kita bingung harus mengenakan apa untuk menghadiri sebuah acara, maka batik menjadi jalan tengahnya. Batik cocok dan pantas untuk dikenakan di semua jenis acara, formal atau informal, serius atau santai. Intinya kita tidak akan malu jika mengenakan batik, walaupun pada kondisi dimana kita salah mengenakan kostum.
Siapapun orangnya, apapun karakternya dan bagaimanapun kedudukan sosialnya akan pantas mengenakan batik. Seolah batik mengajarkan kita akan pentingnya mengedepankan persamaan, mengajarkan kita untuk menilai seseorang tidak hanya dari penampilannya saja.
Alhasil, batik itu memang unik dan apik. Unik karena nilai dan makna yang ada di dalamnya, apik karena selalu menjadi pilihan yang pantas bagi semua orang. Sudah selayaknya kita bangga memiliki warisan budaya yang begitu berharga ini. Selamat Hari Batik Nasional.
[Baca juga: Pancasila Sebuah Sinkretisme Ideologi]