Gedung Kejagung terbakar Sabtu (22/8/2020) malam kemarin. Apa yang dibicarakan masyarakat Indonesia?
Bermacam diskursus publik terjadi. Dari mulai teori konspirasi, sabotase, manipulasi sampai dengan dihubungkannya dengan terorisme.
Dari semua diskursus itu, yang paling banyak disorot adalah masalah kasus korupsi. Banyak yang berspekulasi peristiwa ini berhubungan dengan kasus Djoko Tjandra yang viral beberapa bulan terakhir.
Maklum, kasus Djoko Tjandra ini memang banyak melibatkan tokoh-tokoh penting dan berpangkat. Wajar saja banyak orang berspekulasi bahwa Djoko Tjandra mungkin bisa saja menjadi dalang peristiwa terbakarnya gedung Kejagung.
Itu semua memang baru sekedar dugaan. Yang pastinya, kita akan menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian nantinya.Â
Diskursus di masyarakat terjadi karena masyarakat terbawa pada imajinasi. Masyarakat sering melihat kejadian-kejadian seperti ini di film layar lebar. Suatu peristiwa yang bernuansa konspirasi dan politik.
Antara Fiksi dan Nyata
Fenomena peristiwa seperti ini bukan hanya terjadi di negara kita. Hal serupa juga terjadi di negara lain. Yang sedang hangat diberitakan saat ini adalah kasus dugaan peracunan kepada Alexei Navalny, seorang oposisi dan pengkritik Presiden Putin di Rusia.
Kremlin diduga memberi racun pada minuman teh yang diminumnya sesaat sebelum terbang kembali ke Moskow dari Siberia. Sampai saat ini Navalny masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Charite, salah satu Rumah Sakit terkemuka di Jerman.
Di Belarusia terjadi fenomena lain. Setelah terjadi pemilu presiden pada hari Minggu (9/8/2020), terjadi demonstrasi besar-besaran menolak hasil pemilu yang memenangkan presiden incumbent Lukashenko dengan angka kemenangan 80%.